Liputan6.com, Jakarta - PT Dirgantara Indonesia (Persero) atau PT DI sudah dikenal banyak negara di dunia. Beberapa produknya telah digunakan di banyak negara, mulai dari negara di Asia, hingga di Afrika.
Banyak negara yang menggunakan produk PT DI tersebut menjadi penyumbang pendapatan terbesar bagi perusahaan sampai saat ini.
"PT DI itu penyumbang (pendapatan) terbesar masih dari luar negeri," kata Deputi Bidang Usaha Pertambangan, Industri Strategis, dan Media Kementerian BUMN Fajar Hary Sampurno di Jakarta, Selasa (14/3/2017).
Advertisement
Baca Juga
Ia menuturkan, sampai saat ini komposisi pendapatan luar negeri dan dalam negeri masih sebesar 60 : 40. Dia berharap, ke depan, proyek-proyek dari dalam negeri bisa menjadi penyumbang terbanyak pendapatan perusahaan.
Harry menuturkan, PT DI saat ini membutuhkan kepastian proyek secara jangka panjang. Proyek jangka panjang ini tentunya dari TNI dan Polri yang memiliki Rencana Strategis (Renstra) dalam jangka panjang.
Dengan ada kepastian proyek jangka panjang ini, maka perusahaan bisa melakukan pemesanan beberapa komponen dari jauh hari dengan jumlah yang lebih banyak. Dengan begitu harga bisa lebih murah.
"‎Kita harapkan kontrak jangka panjang, misal dalam 5 tahun. Ini kebutuhan sekian, maka kita nyetok, yang penting perencanaan, kalau perencanaan multi years akan lebih mudah," papar dia. (Yas)