Kondisi Memprihatinkan, Pasar Tanjung Jember Siap Berganti Wajah

Kementerian Perdagangan akan merevitalisasi Pasar Tanjung Jember dan menatanya sehingga menjadi pusat jual beli yang layak.

oleh Fiki Ariyanti diperbarui 16 Mar 2017, 20:01 WIB
Diterbitkan 16 Mar 2017, 20:01 WIB
Kementerian Perdagangan akan merevitalisasi Pasar Tanjung Jember dan menatanya sehingga menjadi pusat jual beli yang layak.
Kementerian Perdagangan akan merevitalisasi Pasar Tanjung Jember dan menatanya sehingga menjadi pusat jual beli yang layak.

Liputan6.com, Jakarta - Pasar Tanjung di Kabupaten Jember, Jawa Timur menjadi sasaran program revitalisasi pasar dari Kementerian Perdagangan (Kemendag) bekerja sama dengan pemerintah daerah pada tahun ini. Perombakan tersebut bertujuan untuk mengembalikan kebanggaan masyarakat Jember.

Liputan6.com berkesempatan mengikuti Menteri Perdagangan (Mendag), Enggartiasto Lukita meninjau Pasar Tanjung di Kabupaten Jember. Didampingi Bupati Jember, Faida serta beberapa pejabat dari Dinas Perindustrian dan Perdagangan, rombongan berkeliling memutari bangunan pasar tiga lantai ini.

Menelusuri sudut demi sudut Pasar Tanjung, kondisinya bisa dibilang memperihatinkan. Hal ini sudah bisa dilihat dari depan pasar. Keadaan pasar sangat becek karena lantai belum sepenuhnya dari keramik.

Dinding pasar nampak lapuk dipenuhi sarang laba-laba, atap yang menjadi penahan terik matahari dan hujan pun sudah usang. Ditambah lagi bau yang menyengat. Sekitar lebih dari 1.200 pedagang di Pasar Tanjung harus bertahan dalam kondisi tersebut demi pundi-pundi uang.

Mendag Enggar mengatakan, Kementerian Perdagangan akan merevitalisasi Pasar Tanjung Jember dan menatanya sehingga menjadi pusat jual beli yang layak. Pihaknya merangkul Pemkab Jember.

"Setiap hari Bupati Jember telepon saya lebih dari 3 kali, kayak minum obat. Kita akan tata karena ini kan untuk kepentingan masyarakat. Tapi kalau sudah diperbaiki, janji harus dirawat dengan baik ya," kata dia di Pasar Tanjung, Jember, Kamis (16/3/2017).

Enggar menyarankan, nantinya pengelola pasar harus mengikuti kursus supaya dapat mengelola pasar dengan baik. Dia pun mengingatkan kepada pengelola pasar bahwa penerimaan dan pertanggungjawaban keuangan menjadi obyek pemeriksaan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK).

"Karena uang retribusi untuk kebersihan harus benar-benar dipakai untuk kebersihan dan itu juga keinginan dari Bupati Jember. Pedagang jangan protes, karena itu untuk kepentingan pemeliharaan. Tidak ada satu sen pun uang yang tidak bisa dipertanggungjawabkan," jelasnya.

Sementara itu, Bupati Jember Faida mengungkapkan, Presiden Joko Widodo (Jokowi) sangat menaruh perhatian penuh kepada pasar rakyat, yakni pasar tradisional. Program revitalisasi pasar sudah dipersiapkan untuk Pasar Tanjung.

Kementerian Perdagangan akan merevitalisasi Pasar Tanjung Jember dan menatanya sehingga menjadi pusat jual beli yang layak.

"Kalau pasarnya bersih, tertata dengan baik, orang yang jual dan yang beli kan jadi nyaman karena kita mau revitalisasi Pasar Tanjung dengan standar SNI sehingga bisa dibanggakan sebagai pusat ekonomi kerakyatan," dia menerangkan.

Sebanyak 1.200 pedagang di Pasar Tanjung, diakuinya, selama ini tidak tersentuh revitalisasi sehingga pasar sangat kumuh dan tidak tertata dengan baik. Tak heran bila pedagang lebih senang berjualan di luar pasar ketimbang di dalam.

"Nantinya setelah direvitalisasi, pasar ini paling sedikit beroperasi 18 jam, kalau sekarang kan cuma setengah hari. Nanti pagi hari buat pasar rakyat, siang sampai malamnya sebagai pusat pelayanan jasa dan kuliner," ujar Faida. (Fik/Gdn)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya