Sri Mulyani: Target Perpajakan Rp 1.498 Triliun Harus Tercapai

Sri Mulyani meminta Ditjen Pajak dan DJBC saling berkolaborasi secara konsisten untuk mencapai target pajak.

oleh Fiki Ariyanti diperbarui 27 Mar 2017, 21:42 WIB
Diterbitkan 27 Mar 2017, 21:42 WIB
Pajak
Ilustrasi Foto Pajak (iStockphoto)

Liputan6.com, Jakarta Menteri Keuangan (Menkeu), Sri Mulyani Indrawati meminta seluruh pegawai Direktorat Jenderal (Ditjen) Pajak dan Direktorat Jenderal Bea Cukai (DJBC) bekerja keras untuk mencapai target penerimaan perpajakan yang dipatok Rp 1.498,9 triliun di Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2017. Target pajak ini optimistis tercapai apabila kedua Unit Eselon I Kemenkeu ini berkolaborasi.

"Di 2017, saya ingin target penerimaan tercapai," tegas Sri Mulyani saat acara Pelantikan 109 Pejabat Eselon III di kantornya, Jakarta, Senin (27/3/2017).

Menurutnya, target tersebut diberikan kepada pegawai Ditjen Pajak dan Bea Cukai karena melihat realisasi penerimaan perpajakan yang selalu meleset dari target alias tidak tercapai selama tiga tahun berturut-turut.

Untuk diketahui, pemerintah memasang target penerimaan perpajakan (pajak dan bea cukai) sebesar Rp Rp 1.498,9 triliun di 2017. Jumlah yang tercapai pada APBN-P 2016 sebesar Rp 1.283,5 triliun atau jauh di bawah target Rp 1.539,2 triliun.

"Pegawai pajak dan DJBC harus bekerja sungguh-sungguh, saya yakin target ini bisa tercapai. Kita harus bekerja stratgeis dengan sistem informasi yang baik. Saya tidak ingin ada staf atau pejabat yang bilang bisa melakukan pekerjaan sendiri, mengambil WP yang bukan kliennya," harap Sri Mulyani.

Dia meminta Ditjen Pajak dan DJBC harus saling berkolaborasi secara konsisten, seperti tukar menukar informasi, data intelijen sehingga memberi kepastian kepada WP bahwa dua institusi ini melakukan sinergi.

"Saya tidak segan untuk turun tangan mengoreksi jika mendapati laporan tingkah laku pegawai yang melenceng dalam melaksanakan tugas dan tanggungjawabnya," jelasnya.  

"Kami semua mendukung, jalankan tugas, kalau risiko terlalu besar sampaikan kepada kami. Tugas kita sangat berisiko, jadi siang dan malam saya pikirkan bagaimana bisa mendukung, membantu, melindungi Anda kalau mendapatkan tekanan, bekerja bersama membangun Republik ini melalui orang-orang profesional," ucap Sri Mulyani.

 

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya