Tinggalkan 8 Kebiasaan Buruk Ini Agar Lepas dari Utang

Jika Anda sedang berjuang lepas dari jerat utang dan kartu kredit, berikut kebiasaan yang perlu Anda tinggalkan.

oleh Agustina Melani diperbarui 30 Mar 2017, 07:45 WIB
Diterbitkan 30 Mar 2017, 07:45 WIB
5 Tips Keluar dari Utang pada Anggaran Terbatas
5 Tips Keluar dari Utang pada Anggaran Terbatas

Liputan6.com, Jakarta - Ekonomi Amerika Serikat (AS) ditopang dari konsumsi masyarakat AS. Namun, sayangnya konsumsi belanja masyarakat AS itu berlebihan sehingga mempengaruhi kondisi keuangan.

Budaya konsumsi juga akhirnya membuat masyarakat menggunakan kartu kredit dan utang untuk bayar apa pun mulai dari burger hingga mobil. Ini seperti mendorong seseorang tak lepas dari utang.

Jika Anda sedang berjuang lepas dari jerat utang dan kartu kredit, berikut kebiasaan jelek yang perlu Anda tinggal, seperti dikutip dari laman wisebread, seperti ditulis Kamis (30/3/2017):

1. Pamer

Menunjukkan dan memamerkan benda atau barang bermerek dapat mendorong lebih stres, bekerja berlebihan, dan sebagainya. Membandingkan gaya hidup Anda dengan orang lain dan memamerkan benda yang dipunya bukan sesuatu baik.

Bila Anda memang memiliki penghasilan dan uang yang cukup untuk biaya gaya hidup mungkin itu tak jadi masalah. Namun, bila Anda mengandalkan utang untuk membiayai gaya hidup sebaiknya cobalah perbaiki diri dan menahan nafsu belanja.

Dari pada memikirkan bagaimana cara untuk membuat orang berkesan dengan barang-barang dimiliki kepada sebaiknya fokus memperbaiki diri sehingga dapat memiliki ketenangan pikiran terutama soal keuangan dan bebas utang.

2. Beli barang secara impulsif

Kebiasaan beli barang secara impulsif juga salah satu kebiasaan yang dapat menguras keuangan Anda. Sejumlah produsen dan pihak retailer juga mengembangkan cara untuk menggoda konsumen sehingga dapat membeli barang secara impulsif.

Oleh karena itu, Anda juga harus mulai menghentikan membeli barang secara impulsif. Mungkin dengan mengeksplorasi sejumlah cara yang efektif bagi Anda sehingga dapat beli barang sesuai kebutuhan bukan keinginan.

3. Merasa jadi korban

Mungkin orangtua Anda bukan contoh baik untuk memberikan teladan soal keuangan. Atau Anda memiliki kebiasaan buruk soal uang dan tak begitu pandai atur uang. Apa pun situasi keuangan Anda yang dihadapi, sebaiknya coba lepas dari posisi sebagai korban.

Coba Anda mulai tanamkan pikiran positif untuk mengembangkan sikap dan perilaku Anda untuk menggunakan uang. Ini mungkin bisa membantu Anda secara bertahap mengembangkan kebiasaan baik soal atur uang.

Terapi belanja

4. Terapi belanja

Mungkin belanja menjadi alasan bagi Anda untuk mengusir kesedihan dan stres. Anda pun memakai kartu kredit untuk berbelanja sehingga menghilangkan kesedihan itu. Padahal hasil kerja keras bila hanya untuk melunasi kartu kredit Anda juga dapat meningkatkan kesulitan dan stres.

Ini hanya mengundang Anda untuk kembali berbelanja, dan menggali utang. Cobalah untuk atasi masalah, stress dan kesedihan Anda tanpa berbelanja. Misalkan berkumpul bersama keluarga, teman dan rekan kerja. Atau berolahraga ringan dan melakukan hobi Anda.

5. Membantu anak

Memang sulit bila melihat anak mengalami kesalahan sama dengan orangtua soal keuangan. Namun bila membantu anak yang seharusnya sudah mandiri soal keuangan juga hanya dapat menciptakan kesulitan baru. Keuangan orangtua mungkin terganggu karena dana pensiun dapat mudah terkuras.

Selain itu membuat anak juga dapat berpikir kalau selalu akan ada orangtua yang membantunya. Anda sebagai orangtua sebaiknya juga dapat melatih agar anak Anda bijak soal uang dan tak andalkan orangtua atau orang lain.

6. Traktir diri sendiri

Memang memberikan hadiah atau apresiasi kepada diri sendiri usai berhasil melewati tantangan di dunia kerja, atau mendapatkan promosi, dan bahkan lulus kuliah magister cukup baik. Bahkan Anda membagi kebahagiaan tersebut kepada orang lain. Namun bila Anda melakukan setiap hari, maka itu dapat menjadi masalah karena menganggu keuangan dan butuh biaya besar.

7. Mudah tergiur barang elektronik baru

Menggunakan teknologi misalkan gawai terbaru juga dapat menguras keuangan. Apalagi Anda sangat tergila-gila dengan gawai sehingga tak ingin ketinggalan model terbaru. Ini artinya juga harus mendorong mengeluarkan kocek besar. Cobalah untuk sejenak tak terlena dengan model baru. Selain itu, tunggu hingga harganya turun, atau bandingkan harga dengan pesaing dari produk yang Anda inginkan.

8. Mengabaikan keuangan pribadi

Jika Anda tidak hidup dengan anggaran realistis coba untuk hindari utang, kurangi pengeluaran, dan investasi untuk masa depan. Dengan ini Anda dapat mengontrol keuangan dengan baik. Tanpa kemampuan mengatur keuangan yang baik maka utang dapat menjadi hal menakutkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya