5 Tips Ini Bisa Mencegah Perceraian Gara-Gara Uang

Ada beragam alasan yang melatarbelakangi perceraian, salah satunya masalah finansial.

oleh Nurseffi Dwi Wahyuni diperbarui 24 Apr 2017, 07:00 WIB
Diterbitkan 24 Apr 2017, 07:00 WIB
Perceraian
(ilustrasi)

Liputan6.com, Jakarta - Finansial terkadang menjadi momok mengerikan dalam hubungan pernikahan. Untuk itu, penting bagi pasangan baru memerhatikan masalah ekonomi sejak dini.

Setiap orang tentu tidak ingin mengalami kegagalan. Sama halnya dengan hidup berumah tangga. Setiap pasangan berharap kehidupan rumah tangganya berlangsung harmonis dan terhidar dari isu perceraian.

Ada beragam alasan yang melatarbelakangi perceraian. Menurut Naomi Tobing, seorang psikolog dari Lighthouse, dari sembilan faktor, hal finansial menduduki nomor kedua setelah masalah komunikasi.

Isu finansial memang sensitif. Tidak jarang pertengkaran dalam berbagai hal bersumber pada ekonomi. Bahkan, terkadang perselingkuhan pun bersumber dari faktor ini.

Finansial menjadi momok paling mengerikan, bukan? Untuk itu, penting bagi kita memerhatikan masalah ekonomi sejak dini, terutama bagi pasangan yang usia pernikahannya masih tergolong muda. Yuk, simak lima tips di bawah ini seperti dikutip dari Tunaiku:

1. Memahami lebih dalam

Dalam setiap hal yang memicu pertengkaran, setiap pasangan perlu memahaminya dengan sabar. Bisa jadi pertengkaran tersebut bersumber dari ekonomi. Jika memang karena faktor ekonomi, kembali lagi pasangan harus mendiskusikan pengelolaan finansial agar tidak selamanya menjadi pemicu konflik.

Hal ini harus diperhatikan, karena pertengkaran kecil sekalipun bila berlangsung berkali kali, bisa berujung pada perceraian.

2. Manajemen peran

Manajemen peran yang dimaksud adalah pembagian anggaran kebutuhan dari pendapatan suami dengan istri. Bagaimana pembagiannya kembali lagi pada setiap pasangan.

Sebagai contoh, pendapatan istri untuk kebutuhan rumah tangga seperti belanja dapur, listrik, dan air. Adapun pendapatan suami dialokasikan untuk investasi dan pembelanjaan barang mewah (televisi, kulkas, mobil, rumah, dan lain-lain).  

3. Ketat dan hemat dalam pengeluaran

Jangan salah, ya! Hemat bukan berarti pelit. Jika memang bukan kebutuhan mendesak dan begitu penting, pengeluaran bisa ditahan. Bahkan, pengeluaran sekecil apa pun harus tetap diperhatikan. Justru, orang kaya di luar sana sangat ketat terhadap pengeluaran dalam jumlah kecil, lho!

Pekerjaan tambahan



4. Memiliki Perkejaan Tambahan di Luar Jam kantor

Jika dirasa penghasilan bulanan pas-pasan sedangkan kebutuhan rumah tangga semakin banyak, sudah waktunya kalian memiliki pekerjaan tambahan. Dalam hal ini kalian bisa memanfaatkan relasi kantor atau mulai merintis bisnis kecil-kecilan.

Namun, bicarakan hal ini dengan pasangan terlebih dahulu. Jangan sampai pasangan kamu tidak tahu-menahu soal pekerjaan tambahan ini. Kuncinya adalah komunikasi dan keterbukaan tentang kondisi keuanganmu juga.

5. Memiliki rencana jangka panjang

Kebutuhan mendatang bisa jadi lebih banyak. Segeralah diskusi dengan pasanganmu untuk memprediksi kebutuhan di bulan dan tahun berikutnya. Dari sana, kalian bisa akan membuat rencana jangka panjang, seperti investasi yang dimulai sejak dini.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya