Liputan6.com, Jakarta - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Ignasius Jonan ingin tarif listrik terus turun, agar semakin terjangkau masyarakat.
Jonan mengatakan, rata-rata biaya pokok listrik turun. Ini ditunjukkan dari biaya Rp 998 per kilo Watt hour (kWh) pada 2015 menjadi Rp 983 per kWh pada 2016. Ia menginginkan biaya produksi listrik kembali turun menjadi Rp 950 per kWh pada 2017.
"Target kami makin lama-makin turun tarifnya Rp 950 per kWh di 2017," kata Jonan, dalam acara Jakarta CMO Club dengan Tema Realizing Inclusive Energy in Indonesia: Foundation for Sustainable Economic Growth, di Kantor Kementerian ESDM, Jakarta, Kamis (27/4/2017).
Advertisement
Baca Juga
Jonan menuturkan, selain menurunkan tarif listrik, pemerintah dan PT PLN (Persero) juga berusaha membuat tarif listrik tidak berubah dari Januari-Juli 2017.
Hal ini merupakan buah dari kebijakan perubahan tarif yang sebelumnya setiap tiga bulan menjadi setiap enam bulan.
"Cara mengendalikan listrik bagaimana. Kalau listrik 3 bulan naik. Ini 6 bulan listrik tidak naik, bahkan turun," ucap Jonan.
Jonan menuturkan, pemerintah terus berupaya agar tarif listrik bisa dijangkau masyarakat dan bisa menggunakan listrik dengan baik. Dengan begitu, pemerintah tidak hanya berjuang menyediakan listrik saja, tetapi membuat harga listrik menjadi murah.
"Karena sebagian orang mau tambah daya listrik asal ada listrik dia mampu bayar, tapi banyak orang kalaupun harga listrik berlebihan dia tidak mampu. Ini jadi tugas pemerintah bagaimana semua orang bisa berlangganan listrik dengan baik," tutur Jonan.