Liputan6.com, Jakarta Arab Saudi dan Uni Emirate Arab (UEA) mengundang Indonesia kembali bergabung dalam negara-negara eksportir minyak (Organization of the Petroleum Exporting Countries/Opec).
Kepala Biro Komunikasi, Layanan Informasi Publik dan Kerja Sama Kementerian ESDM, Sujatmiko mengatakan, undangan ini disampaikan Menteri Energi Arab Saudi dan UEA.
"Menteri Arab dan UEA mengajak Indonesia untuk masuk lagi," kata Sujatmiko di Kantor Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas), Jakarta, Senin (5/6/2017).
Advertisement
Baca Juga
Ajakan Indonesia untuk kembali bergabung menjadi anggota OPEC disinyalir karena beberapa keunggulan yang dimiliki negara ini. Meski produksi minyak Indonesia tidak lagi cukup untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri.
"Indonesia kan punya peran yang cukup, ditunggu lah, diharapkan oleh anggota OPEC," dia menambahkan.
Namun, pemerintah tidak langsung mengabulkan permintaan tersebut. Melalui surat balasan yang dilayangkan Menteri ESDM Ignasius Jonan mencantumkan syarat bila Indonesia kembali menjadi anggota OPEC.
Syarat yang diminta Indonesia diberi keistimewaan tidak memotong produksi minyak. Pemotongan produksi minyak merupakan kesepakatan anggota OPEC untuk memperbaiki harga minyak mentah yang sedang turun.
"Terus menteri mengirim surat ke OPEC per 24 Mei mengajukan reaktivasi, dengan syarat tidak ada pemotongan produksi. Mengingat, produksi harian kita sudah menurun," papar dia.