Liputan6.com, Jakarta - Indonesia terus memantau perkembangan konflik sejumlah negara Arab dan Qatar. Seluruh sektor ekonomi menjadi perhatian terutama perdagangan.
Menteri Luar Negeri Retno Marsudi mengatakan, dirinya sudah berdiskusi dengan Menteri Perdagangan (Mendag) guna membahas segala kemungkinan dampak buruk dari konflik ini. Kerja sama perdagangan terutama yang melalui jalur laut akan sangat terganggu. Sedangkan, jalur udara dirasa tidak berpengaruh karena ada jalur kargo langsung dari Indonesia ke Qatar.
"Oleh karena itu, kita, saya berkoordinasi dengan Mendag untuk mengkalkulasi sejauh mana dampak dari perkembangan baru ini terhadap ekspor Indonesia. Kargo yang melalui laut, kami akan melihat kembali," kata Retno di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis (8/6/2017).
Advertisement
Selain itu, sektor pariwisata juga akan mengalami gangguan. Para wisatawan yang biasa menggunakan Qatar Airways tentu akan mempertimbangkan perjalanan langsung menuju Indonesia.
Baca Juga
Di sisi lain, tenaga kerja asal Indonesia juga tidak lepas dari pemantauan Kementerian Luar Negeri. Mengingat jumlah tenaga kerja di Qatar sangat banyak jumlahnya. Beruntung sampai saat ini konflik yang terjadi di Qatar belum berpengaruh dengan kondisi tenaga kerja Indonesia.
"Kita lihat kepentingan kita apa. Kita mencoba mengamankan kepentingan kita tetapi tidak lupa sebagai bagian dari politik luar negeri yang selalu menyerukan perdamaian," ujar dia.
Retno telah berkomunikasi dengan seluruh menteri luar negeri dan duta besar (dubes) di negara-negara sekitar Qatar dan Arab Saudi. Komunikasi ini dijalin untuk terus memantau perkembangan yang terjadi pasca konflik.
"Saya sudah minta pandangan di masing-masing negara, dan kita sudah mengkalkulasi kemungkinan dampaknya pada Indonesia seperti apa. Dan setiap hari kita melakukan, kita punya satu komunikasi kelompok dengan dubes yang ada di wilayah tersebut. Kita terus update perkembangannya," ucap dia.
Sebelumnya negara yang memutuskan hubungan diplomatik dengan Qatar ada empat. Mereka adalah Arab Saudi, Uni Emirat Arab, Mesir, dan Bahrain. Tidak lama setelah itu, Yaman, Libya, Maladewa, dan Mauritius mengambil langkah serupa. Sementara Yordania mengambil jalan yang sedikit berbeda. Tidak memutuskan hubungan, mereka mengambil kebijakan untuk men-downgrade hubungannya dengan Qatar. Perwujudan kebijakan dilakukan dengan cara mengurangi jumlah perwakilan diplomatik Yordania di Qatar. Pemutusan hubungan diplomatik ini lantaran dugaan Qatar mendukung aksi terorisme.