Konflik Negara Teluk Tak Pengaruhi Neraca Perdagangan RI

Qatar terkena sanksi boikot oleh beberapa negara tetangganya. Namun, ekonomi negara tersebut diperkirakan tidak akan terganggu.

oleh Ilyas Istianur Praditya diperbarui 15 Jun 2017, 18:34 WIB
Diterbitkan 15 Jun 2017, 18:34 WIB
Qatar
Pemutusan hubungan diplomatik oleh sejumlah negara Arab terhadap Qatar memicu krisis Timur Tengah. (Liputan6.com/Infografis)

Liputan6.com, Jakarta - Negara-negara teluk tengah terlibat aksi boikot terhadap Qatar. Namun, konflik di wilayah Arab tersebut dipastikan oleh Badan Pusat Statistik (BPS) tidak mempengaruhi Neraca Perdagangan Indonesia (NPI).

Deputi Bidang Statistik Sosial BPS M Sairi Hasbullah‎ mengungkapkan, saat ini memang Indonesia ada kerja sama perdagangan dengan negara-negara Teluk yang terlibat konflik. Hanya saja, angka perdagangan Indonesia dengan Qatar tidak banyak.

"Kalau dari total perdagangan kita dengan negara teluk, dengan Qatar itu kecil sekali, makanya tidak ada pengaruh ke Indonesia," kata Sairi di Kantor BPS, Kamis (15/6/2017).

‎Bahkan dikatakan Sairi, meski Qatar terkena sanksi boikot oleh beberapa negara tetangganya, ekonomi negara tersebut diperkirakan tidak akan terganggu.

Qatar saat ini menjadi salah satu negara teluk yang memiliki jumlah penduduk yang tidak besar, hanya sekitar 2,5 juta orang. Selain itu, mayoritas kerja sama perdagangan yang paling dominan dengan Qatar justru dengan negara-negara Asia dan Amerika Serikat.

Sampai saat ini, hasil pemantauan BPS, Qatar mampu mengatasi boikot ‎beberapa negara tersebut dengan mengalihkan kerjasama dengan negara lain.

"Investasi luar negeri di Qatar itu dominan dari Jepang, Korea Selatan dan Amerika Serikat, jadi tidak akan terganggu," tutup dia.

Tonton Video Menarik Berikut Ini:

Live Streaming

Powered by

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya