Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Perhubungan menyarankan agar masyarakat yang akan melaksanakan perjalanan mudik pada Lebaran 2017 tidak mengambil waktu di titik puncak. Hal tersebut agar tiket pesawat tambahan untuk mudik Lebaran yang disediakan oleh Kementerian Perhubungan bersama dengan maskapai tidak terbuang percuma.
Direktur Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan Agus Santoso mengatakan, pada mudik 2017 ini Kementerian Perhubungan bersama dengan maskapai penerbangan telah menyediakan 6,7 juta kursi pesawat. Jumlah tersebut lebih tinggi dari kebutuhan mudik 2017 yang diperkirakan 5,4 juta kursi.
"Kami menyiapkan kapasitas tempat duduk lebih dari demand, ada 6,7 juta kursi," kata Agus, di Jakarta, Sabtu, (17/6/2017).
Advertisement
Baca Juga
Meskipun tidak yang disediakan lebih tinggi dari permintaan, Agus mengingatkan agar para pemudik yang ingin menggunakan pesawat terbang tidak fokus melakukan perjalanan mudik atau balik saat arus puncak. Kementerian Perhubungan memperkirakan arus puncak mudik menggunakan pesawat terbang terjadi pada 23 Juni, Sedangkan untuk arus balik terjadi pada 3 Juli.
Imbauan dari Agus tersebut agar masyarakat bisa mudik dengan nyaman dan pemudik bisa mendapatkan tiket atau tempat duduk yang telah disediakan. Jika masyarakat hanya menginginkan tiket di arus puncak maka sudah pasti kursi yang tersedia tidak akan mencukupi.
"Ini rata-rata, kalau penumpang yang berangkat turun dan sama berati ada kursi kosong, peak day 23 Juni, dan tanggal 3 Juli untuk arus balik. Kami menyediakan pesawat tidak hanya dua hari itu, jangan sampai ini mubazir," ungkap dia.
Disediakannya tempat duduk dengan kapasitas yan lebih banyak dari kebutuhan, bertujuan agar seluruh masyarakat yang ingin melakukan mudik dengan moda transportasi udara terangkut.
"Supaya tidak ada pemesanan yang tertolak. Kami pakai secara rata-rata, kami menggunakan tempat duduk lebih dari yang diminta," tutup Agus.