Harga Emas Merosot Imbas Aksi Jual

Permintaan belum besar di pasar Asia lantaran libur Lebaran juga mempengaruhi pergerakan harga emas.

oleh Agustina Melani diperbarui 27 Jun 2017, 06:48 WIB
Diterbitkan 27 Jun 2017, 06:48 WIB
20151109-Ilustrasi-Logam-Mulia
Ilustrasi Logam Mulia (iStockphoto)

Liputan6.com, Chicago - Harga emas merosot untuk pertama kali dalam empat sesi didorong bursa saham yang menguat. Investor juga mengurangi aset di investasi safe haven.

"Harga emas kembali  ke level US$ 1.260 pada akhir pekan lalu. Akan tetapi aksi jual menekan harga emas hingga ke level terendah sejak pertengahan Mei," ujar Craig Erlam, Analis Senior Oanda, seperti dikutip dari laman Marketwatch, Selasa (27/6/2017).

Ia menambahkan, bila harga emas sentuh di bawah US$ 1.240 per ounce maka dapat mendorong harga emas ke level US$ 1.220.

Pada awal pekan ini, harga emas untuk pengiriman Agustus turun US$ 10 atau 0,8 persen ke level US$ 1.246,40 per ounce. Pada perdagangan elektronik, harga emas sempat ditransaksikan di US$ 1.242 per ounce dari kisaran US$ 1.255 per ounce. Kemudian harga emas sentuh level terendah US$ 1.236. Harga perak berada di kisaran US$ 16.631 per ounce.

"Ada aksi jual mencapai 56 metrik ton. Ini menjadi misteri siapa yang jual dan mengapa," Ross Norman, Chief Executive Sharps Pixley Ltd.

Selain itu, harga emas juga dipengaruhi sejumlah pasar masih libur di Asia untuk peringati libur Hari Raya Idul Fitri.

"Permintaan dari Asia belum besar. Sejumlah pasar di Asia tutup untuk peringati libur Lebaran. Bila pasar Asia buka maka harga emas tidak terlalu jatuh dalam," jelas Chintan Karnani, Chief Market Insignia Consultans.

Selain itu, indeks dolar Amerika Serikat juga naik 0,1 persen seiring data pesanan AS menunjukkan penurunan terbesar pada Mei dalam enam bulan. Sedangkan dolar AS cenderung menguat terhadap mata uang lainnya. Penguatan dolar AS didorong permintaan meningkat terhadap dolar AS.

 

 

Saksikan Video Menarik di Bawah Ini:

 

 

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya