Investasi Jadi Mesin Penggerak Ekonomi RI di Semester II

Pemerintah akan dorong investasi ke pembangunan infrastruktur dan pariwisata yang dapat menarik minat investasi asing.

oleh Fiki Ariyanti diperbarui 08 Agu 2017, 19:14 WIB
Diterbitkan 08 Agu 2017, 19:14 WIB
20151113-Ilustrasi Investasi
Pemerintah akan dorong investasi ke pembangunan infrastruktur dan pariwisata yang dapat menarik minat investasi asing.

Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah akan memacu pertumbuhan investasi di semester II-2017 untuk mencapai target pertumbuhan ekonomi sebesar 5,2 persen di Undang-undang Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan (UU APBN-P) 2017. Investasi akan didorong ke pembangunan infrastruktur dan di bidang pariwisata yang dapat menarik minat investasi asing.

Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Kepala Bappenas, Bambang Brodjonegoro mengatakan, dengan pertumbuhan ekonomi 5,01 persen di semester I-2017, pekerjaan rumah pemerintah adalah mencapai pertumbuhan ekonomi 5,4 persen di semester II ini. Target besarnya merealisasikan 5,2 persen di 2017.

"Satu hal yang memberikan harapan di semester II ini adalah investasi yang ditargetkan bertumbuh di atas 5 persen. Pengaruh investasi akan semakin besar di semester II," kata Bambang di Hotel Grand Hyatt, Jakarta, Selasa (8/8/2017).

Harapannya sangat besar untuk merealisasikan kegiatan investasi yang berasal dari kombinasi Penanaman Modal Asing (PMA), Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN), investasi Badan Usaha Milik Negara (BUMN), maupun pemerintah melalui belanja modal sehingga ikut mengerek pertumbuhan ekonomi.

"Tidak perlu revisi Daftar Negatif Investas (DNI) sebagai solusi menarik investasi, karena potensi investasi sangat besar. Mendorong lebih investasi ke infrastruktur dan pariwisata, dua sektor yang menjadi daya tarik utama dari investor asing. Itu yang harus direalisasikan supaya dampaknya ke ekonomi segera terasa," jelas Bambang.

Mantan Menteri Keuangan (Menkeu) itu juga mengaku, pemerintah akan berupaya menjaga konsumsi rumah tangga sebagai salah satu sumber penopang pertumbuhan ekonomi. Meski sedikit melambat, namun Bambang bilang, pemerintah memiliki peluang untuk kembali mendorong konsumsi rumah tangga ke angka 5 persen.

"Kita akan buat program untuk menggerakkan sektor perumahan, properti, komoditas karena berkaitan dengan sektor lainnya yang dapat menciptakan lapangan kerja dan daya beli. Ini yang sedang diformulasikan," ujar Bambang.

 

Saksikan Video Menarik di Bawah Ini:

 

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya