Usai Kendal, Singapura Incar Investasi di 3 Wilayah

Rencana investasi disampaikan Wakil PM Singapura Teo Chee Hean saat bertemu dengan Presiden Joko Widodo di Istana Merdeka.

oleh Nurmayanti diperbarui 11 Agu 2017, 13:00 WIB
Diterbitkan 11 Agu 2017, 13:00 WIB
Wakil Perdana Menteri (PM) Singapura Teo Chee Hean melakukan kunjungan kehormatan kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi), di Istana Merdeka, Jakarta, Jumat (11/8/2017). (Dok Setkab))
Wakil Perdana Menteri (PM) Singapura Teo Chee Hean melakukan kunjungan kehormatan kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi), di Istana Merdeka, Jakarta, Jumat (11/8/2017). (Dok Setkab))

Liputan6.com, Jakarta Singapura menyatakan minat untuk menjadikan kawasan Batam, Bintan, dan Karimun sebagai target investasi.

Ini disampaikan Wakil Perdana Menteri (PM) Singapura Teo Chee Hean saat bertemu dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) sebagai kunjungan kehormatan, di Istana Merdeka, Jakarta, Jumat (11/8/2017).

Wakil Menteri Luar Negeri (Wamenlu) AM Fachir yang ikut mendampingi Presiden Jokowi mengatakan, selain kunjungan kehormatan, pertemuan tersebut terkait dua hal. Keduanya yaitu 52 tahun kemerdekaan Singapura dan dalam rangka 50 tahun hubungan Indonesia dengan Singapura.

“Tentu, Bapak Presiden menyampaikan selamat atas ulang tahun kemerdekaan 52 tahun Singapura, dan berharap bahwa Singapura tetap maju dan bekerja sama lebih erat lagi dengan Indonesia,” kata Fachir usai pertemuan seperti mengutip laman Sekretariat Kabinet (Setkab).

Menurut Wamenlu, ada beberapa hal yang jadi pembahasan pertemuan Presiden Jokowi dengan Wakil PM Singapura. Ini antara lain terkait kemajuan kerja sama terutama setelah annual leaders meeting pada November 2016 di Kendal, Semarang.

Sekarang ini, lanjut Wamenlu, sudah ada 30 perusahaan Singapura di Semarang. Bahkan 41 sedang dalam proses. Sejauh ini, investasi menyerap sekitar 1.700 tenaga kerja.

Kemudian tengah dipersiapkan semacam Politeknik, terkait penyediaan tenaga kerja.  “Kalau 41 perusahaan ini kemudian beroperasi akan menyerap sekitar 4 ribuan,” dia menuturkan.

Pertemuan turut membahas 3 fokus kerjasama ke depannya, antara lain terkait investasi. Singapura merupakan investor terbesar yang menanamkan investasinya pada 2016 mencapai US$ 9,2 miliar. Kemudian beberapa rencana investasi ke depan.

Pembahasan kedua, terkait digital ekonomi yang dinilai sangat potensial. Karena itu, nanti dalam annual leaders yang berikutnya di Singapura itu menjadi salah satu target capaian pertemuan kedua pemimpin negara.

Sementara yang ketiga,  perihal infrastruktur regional development, pembangunan kawasan. Presiden secara khusus tadi menyebutkan antara lain bahwa model Kendal itu bisa dikembangkan di tempat-tempat lain.

“Tadi Deputi PM menyebut bahwa Batam, Bintan, dan Karimun adalah menjadi juga target dari investasi Singapura. Dan oleh karena itu, kita Indonesia akan melakukan langkah-langkah untuk memfasilitasi kemudahan-kemudahan di sana,” terang Fachir.

Dia menuturkan, rincian bentuk investasi yang akan ditanamkan Singapura di ketiga pulau itu, cukup banyak. Antara lain yang bersifat membantu Singapura sendiri, antara lain hal-hal yang mungkin memerlukan pekerja yang lebih banyak. “Nah misalnya katakanlah untuk manufacturing juga di Batam, Bintan itu,” ujarnya.

Wamenlu mencontohkan di Batam, menyangkut masalah coding dimana start up anak-anak muda itu berinteraksi dengan perusahaan-perusahaan besar, bagaimana mereka kemudian mengembangkan diri.

Tonton video menarik berikut ini:

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya