Liputan6.com, Jakarta PT KAI (Persero) mengumumkan penerbitan surat utang atau obligasi perdana melalui Penawaran Umum Obligasi I Kereta Api Indonesia Tahun 2017. Penjamin pelaksana emisi dalam obligasi ini adalah PT Mandiri Sekuritas, PT Bahana Sekuritas, PT BCA Sekuritas, PT BNI Sekuritas, dan PT Danareksa Sekuritas.
Dikutip dari keterangan tertulis, Kamis (19/10/2017), KAI akan menerbitkan obligasi sebesar Rp 2 triliun. Obligasi terbagi menjadi 2 seri di mana Seri A berjangka waktu 5 tahun dan Seri B berjangka waktu 7 tahun.
Advertisement
Baca Juga
Obligasi ini mendapatkan peringkat idAAA dari PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo). Nantinya, dana hasil penerbitan surat utang ini akan digunakan sebesar 55 persen untuk penyelesaian proyek kereta Basoetta. Sisanya, 45 persen untuk pengadaan kereta.
"Kami optimistis penawaran umum ini akan sukses," kata Direktur Utama KAI Edi Sukmoro.
Dia menambahkan, pemerintah mempertahankan kepemilikan KAI 100 persen. "Karena perseroan ini merupakan BUMN yang menyelenggarakan dan mengoperasikan jasa angkutan kereta api di seluruh Indonesia," sambung dia.
KAI optimis akan memperoleh pernyataan efektif dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada tanggal 13 November 2017. Lalu ,melakukan penawaran umum pada tanggal 14 dan 16 November 2017. Sedangkan tanggal penjatahan diperkirakan tanggal 17 November 2017 dan pencatatan di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 22 November 2017.
Beberapa proyek yang saat ini sedang ditangani oleh KAI diantaranya pembangunan KA Bandara Soekarno-Hatta melalui Perpres No 83 Tahun 2011, dengan target pengoperasian di awal tahun 2018.
KAI juga mendapatkan penugasan dari Pemerintah melalui Perpres No 49/2017 tentang percepatan penyelenggarakan Kereta Api Ringan/Light Rail Transit terintegrasi di wilayah Jakarta, Bogor, Depok dan Bekasi.
Lalu, KAI juga diberikan penugasan melalui Perpres 55/2016 untuk mengoperasikan LRT (Light Rail Transit) di Provinsi Sumatera Selatan.