Liputan6.com, Jakarta - PT Pertamina (Persero) mengejar target pengoperasian lembaga penyalur Bahan Bakar Minyak (BBM) Satu Harga di tahun ini. Dalam kurung waktu tiga pekan, Pertamina berharap lembaga penyalur BBM Satu Harga bertambah 16 titik.
Direktur Pemasaran Pertamina M Iskandar mengatakan, Pertamina telah mengoperasikan 38 titik penyalur BBM Satu Harga. Dengan adanya tambahan 16 titik sampai akhir Desember ini, maka total penyalur BBM Satu Harga mencapai 54 titik di akhir tahun ini.
"Kami harus menambah penyalur, kurang 16 titik lagi," kata dia, di Jakarta, Selasa (13/12/2017).
Advertisement
Baca Juga
Iskandar melanjutkan, 16 titik penyalur resmi BBM Satu Harga tersebut akan dioperasikan paling lama pada 27 Desember 2017. Dengan begitu target pengoperasian tahun ini dapat tercapai. Lembaga penyalur ini terletak di wilayah terpencil, terdepan dan terluar (3T).
Saat ini 16 lembaga penyalur tersebut tengah mempersiapkan alat ukur untuk ditera atau kalibrasi oleh Badan Metrologi. Menurutnya proses tersebut tidak memakan waktu lama. "Fasilitas lembaga penyalur resmi sudah dibangun, tinggal tambah syarat sedikit-dikit," ungkapnya.
Pada pekan lalu, Pertamina telah menambah empat titik Stasiun Pengisian Bahan Bakar (SPBU) yang menyalurkan BBM Satu Harga sehingga menjadi 38 titik tersebut
Direktur Utama Pertamina Elia Massa Manik mengatakan, dalam mengemban tugas pemerintah, Pertamina terus menambah jumlah lembaga penyalur BBM Satu Harga dengan meresmikan pengoperasian empat SPBU di beberapa wilayah terpencil, terdepan, dan terluar (3T) pulau Sumatera, Kalimantan, dan Nusa Tenggara.
"Pengoperasian SPBU di wilayah 3T menjadi bukti nyata hadirnya Pertamina untuk memenuhi tugas negara mendistribusikan energi hingga ke pelosok negeri," kata Elia.
Keempat titik tersebut meliputi SPBU Kompak 26.38301 di Kecamatan Enggano, Kabupaten Bengkulu Utara, Provinsi Bengkulu, SPBU kompak 16.253.121 di Kecamatan Sipora Utara, Kabupaten Kepulauan Mentawai, Sumatera Barat.
Kemudian SPBU Mini 65.77303 di Kecamatan Biduk Biduk, Kab. Berau, Provinsi, Kalimantan Utara dan SPBU 54.85709 di Kecamatan Atambua, Kabupaten Belu, Provinsi Nusa Tenggara Timur.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Konsisten
Elia mengungkapkan, Pertamina secara konsisten terus mendukung program Nawacita Presiden Joko Widodo (Jokowi), terkait dengan ketahanan energi nasional melalui pengoperasian SPBU BBM Satu Harga di wilayah 3T.
Keberadaan SPBU di wilayah tersebut sangat vital bagi upaya pemerintah untuk mendongkrak perekonomian setempat.
Pengoperasian SPBU Kompak ini diharapkan dapat meringankan beban masyarakat. Dengan demikian, mobilitas masyarakat akan semakin tinggi, tapi tetap lebih efisien, sehingga diharapkan perekonomian juga bergerak lebih cepat.
Seperti diketahui, di Enggano yang menggunakan BBM untuk transportasi darat, laut dan usaha perikanan, sebelum beroperasinya SPBU BBM Satu Harga tersebut, masyarakat harus membeli Premium dan Solar subsidi Rp 10.000 per liter.
"Sinergi yang kuat dari semua pihak, baik pemerintah pusat, pemerintah daerah, dan investor sangat diperlukan dalam merealisasikan salah satu bagian dari Nawacita Presiden Jokowi dalam mewujudkan ketahanan energi hingga pelosok nusantara," tutup Elia.
Advertisement