Konsumsi BBM dan Elpiji Naik Saat Natal dan Tahun

Pertamina pastikan kebutuhan bahan bakar minyak (BBM) dan elpiji saat Natal dan Tahun Baru 2018 akan terpenuhi.

oleh Pebrianto Eko Wicaksono diperbarui 15 Des 2017, 20:54 WIB
Diterbitkan 15 Des 2017, 20:54 WIB
20170105-BBM-Naik-AY1
Sejumlah pengendara motor antre untuk mengisi bahan bakar minyak (BBM) di SPBU, Jakarta, Kamis (5/1). PT Pertamina (Persero) menaikan harga Bahan Bakar Minyak Umum jenis Pertamax Series, Pertalite, dan Dexlite Rp 300 per liter. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - PT Pertamina (Persero) memperkirakan terjadi kenaikan konsumsi Bahan Bakar Minyak (BBM) dan Elpiji saat Natal 2017 dan Tahun Baru 2018. Meski naik, kebutuhan tersebut akan terpenuhi.

Direktur Pemasaran Pertamina M Iskandar mengatakan, kenaikan konsumsi BBM dan Elpiji akan ada di wilayah yang sebagian besar masyarakatnya merayakan Natal dan te‎mpat tujuan wisata.

"Kebutuhan BBM dan non-BBM selama masa satgas berorientasi mendekati tahun lalu, ditambah kenaikan periodesasi tahun berjalan," kata Iskandar, di Kantor Pusat Pertamina, Jakarta, Jumat (15/12/2017).

Senior Vice President Fuel Marketing & Distribution Pertamina Gigih Wahyu Hari Irianto, menyebutkan jenis BBM yang diperkirakan mengalami kenaikan konsumsinya yaitu premium sekitar 2 persen dari kondisi normal 31.971 kilo liter (kl) per hari menjadi 32.610 kl per hari.

Konsumsi Pertalite diperkirakan naik sebesar 12 persen, dari 42.201 kl per hari menjadi 47.430 kl per hari, Pertamax naik 7 persen dari 16 ribu kl per hari menjadi 17.156 per hari, Pertamax Turbo naik 15 persen dari 748 kl per hari menjadi 864 kl per hari.

Dexlite naik 10 persen dari 1.154 kl per hari menjadi 1.270‎ kl per hari, Pertamina Dex naik 12 persen dari 502 kl per hari menjadi 562 kl per hari, minyak tanah naik 3 persen dari 1.634 kl per hari menjadi 1.683 kl per hari dan avtur naik 11,5 persen dari 14.564 kl per hari menjadi 16.245 kl per hari.

Ketika BBM jenis lain mengalami kenaikan, konsumsi solar bersubsidi atau biosolar pada momen tersebut justru turun mencapai ‎6 persen dari 37.019 kl per hari menjadi 33.216 kl per hari.

"Biosolar mengalami penurunan, karena sebagian aktivitas berkurang akibat libur natal dan tahun baru," tutur Gigih.

Senior Vice President (SPV) Non Fuel Marketing PT Pertamina (Persero) Basuki Trikora Putra melanjutkan, konsu‎msi Elpiji juga mengalami kenaikan sebesar 4 persen, dari kondisi normal 23.023 metrik ton (mt) per hari menjadi 23.916 mt per hari.

"Konsumsi Elpiji selama masa satgas (natal ‎dan tahun baru diprediksi naik 4 persen dari kondisi normal, jika dibanding tahun 2016 naik 2 persen," tutur Basuki.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

 

 

 

Pertamina Jamin Pasokan BBM dan Elpiji Saat Natal dan Tahun Baru

Cegah Subsidi Salah Sasaran, Pertamina Labeli Tabung Gas Elpiji 3Kg
Pedagang eceran gas elpiji tiga kg berada di agen elpiji di Karet Kuningan, Jakarta, Selasa (26/5/2015). Untuk menghindari subsidi yang tidak tepat sasaran, Pertamina melabeli gas tiga Kg dengan "Hanya untuk Masyarakat Miskin". (Liputan6.com/Johan Tallo)

Sebelumnya, PT Pertamina (Persero) menyiapkan sejumlah langkah untuk memenuhi pasokan Bahan Bakar Minyak (BBM) dan Elpiji, selama momen Natal 2017 hingga Tahun Baru 2018.

Direktur Penjualan Pertamina M‎ Iskandar mengatakan, Pertamina membentuk satuan tugas (satgas) untuk pengamanan pasokan bahan bakar tersebut yang bertugas sejak 18 Desember 2017 hingga 8 Januari 2018.

"Jadi kami telah melakukan kick off satgas, dari 7 hari sebelum Natal sampai 7 hari setelah tahun baru," kata Iskandar, melalui sambungan teleconference dari Yogyakarta, di Kantor Pusat Pertamina, Jakarta, Jumat 15 Desember 2017.

Selain menyiapkan satgas, Pertamina juga ‎menyiapkan stok BBM dan Elpiji di tingkat Terminal BBM, Depot Pengisian Pesawat Udara (DPPU), depot hingga agen Elpiji. Sehingga masyarakat bisa menikmati libur Natal 2017 dan Tahun Baru 2018 dengan tenang karena kebutuhan energinya terpenuhi.

"Upaya-upaya yang kami lakukan ini demi kenyamanan dan ketenangan masyarakat menikmati masa libur Natal dan Tahun Baru," tutur ‎Senior Vice President Fuel Marketing & Distribution Pertamina Gigih Wahyu Hari Irianto.

Agar pasokan BBM dan Elpiji ke masyarakat tetap lancar, Pertamina menambah pengoperasian mobil tangki, agen pangkalan siaga Elpiji, serta menyiagakan kantong Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) dan Stasiun Pengangkutan dan Pengisian Bulk Elpiji (SPPBE) di jalur wisata dan daerah rawan kemacetan.

Terdapat 35 SPBU kantong dan 51 SPPBE kantong yang disiagakan dengan sebaran di Sumsel, Banten, Jakarta, Jabar, Jateng, dan Jatim.

‎Untuk memenuhi kebutuhan BBM di jalan tol yang belum terdapat fasilitas SPBU, Pertamina akan menyiapkan mobil tangki yang dilengkapi dengan kran (nozzle) pengisian BBM ke kendaraan, serta menyiapkan layanan khusus KiosK Pertamax, dan motor atau mobil pengantar kemasan BBM di beberapa titik yang rawan kemacetan dan jauh dari SPBU.

Sebanyak sembilan titik KiosK Pertamax yang telah disiapkan antara lain di SPBU rest area Tol Cipali dan Pantura Kota Tegal, serta 5 titik mobil tangki dispenser di Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur.

Khusus untuk Elpiji, SVP Non Fuel Marketing PT Pertamina (Persero) Basuki Trikora Putra mengungkapkan, Pertamina akan memastikan pasokan Elpiji aman dengan menyiagakan 2.528 agen dan 23.848 pangkalan Elpiji di seluruh Indonesia.

Serta, berkoordinasi dengan pemda dan instansi terkait apabila diperlukan tambahan pasokan melalui operasi pasar Elpiji 3 kg.

“Kami memperkirakan terjadi peningkatan konsumsi hingga 4 persen dari rata-rata normal, dengan kondisi puncak pada 26-30 Desember 2017,” dia menandaskan.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya