Harga Emas Berkilau di Akhir Pekan

Harga emas naik sekitar 9 persen tahun ini.

oleh Nurmayanti diperbarui 16 Des 2017, 06:47 WIB
Diterbitkan 16 Des 2017, 06:47 WIB
Pasar Saham Global Bergejolak, Harga Emas Ikut Turun
Aksi jual terjadi dan kekhawatiran terhadap situasi ekonomi China membuat harga emas turun 0,5 persen menjadi US$ 1.153,60 per ounce.

Liputan6.com, New York - Harga emas menguat dan mencapai keuntungan mingguan pertama dalam 4 pekan. Ini menahan tekanan ekuitas seiring dukungan lanjutan pasar terkait kenaikan suku bunga oleh Federal Reserve.   

Melansir laman Reuters, Sabtu (16/12/2017), harga emas di pasar spot naik 0,19 persen menjadi US$ 1,255.12 per ounce. Harga naik 0,6 persen pada pekan ini, pulih dari level terendah lima bulan di November sebesar US$ 1.235,92 per ounce.

Sementara harga emas berjangka AS untuk pengiriman Februari naik 0,03 persen ke posisi US$ 1.257,50 per ounce.    

Suku bunga yang lebih tinggi biasanya mendorong harga emas lebih rendah karena meningkatkan imbal hasil obligasi, mengurangi daya tarik investasi yang tak memberikan imbal hasil serta meningkatkan dolar. Penguatan dolar membuat emas lebih mahal bagi pemegangnyamata uang lainnya.   

Tapi harga emas kini naik, dolar dan imbal hasil obligasi turun setelah Fed mempertahankan prediksi jika tingkat suku bunga pada tahun depan tidak berubah dan mengatakan usulan pemotongan pajak di Amerika tidak akan secara signifikan memacu pertumbuhan.    

Inflasi AS dilaporkan tetap lemah, di mana Presiden The Fed Chicago  Charles Evans mengatakan pada hari Jumat jika hal ini merongrong kenaikan tarif.

Dolar juga melemah usai senator Republikan bekerja keras untuk menyelesaikan ketidaksepakatan mengenai reformasi perpajakan. 

"Kenaikan suku bunga terdampak, tapi saya pikir yang lebih penting ada sedikit keraguan dalam pikiran orang-orang bahwa Fed mungkin menjadi lebih agresif di tahun 2018. Apa yang kita dapatkan dari mereka minggu ini memberitahu kita bahwa mungkin tidak demikian," ujar Bill O'Neill, Penasihat Upper Saddle River di New Jersey.    

 

Harga emas juga terdorong kenaikan permintaan di Asia saat pembeli mengambil keuntungan dari rendahnya harga logam mulia ini.

Analis Societe Generale Robin Bhar mengatakan kenaikan emas hanya berlangsung pendek karena aset lainnya termasuk ekuitas, industri logam  dan bahkan bitcoin nampaknya lebih baik. 

Harga emas naik sekitar 9 persen tahun ini sementara saham global dan logam industri telah memperoleh sekitar 20 persen dan bitcoin 1.740 persen.    

Pada logam lain, paladium turun 1,19 persen menjadi US$ 1.020,72, tapi masih naik pada minggu ini setelah mencapai posisi US$ 1.038 per ounce pada hari Kamis, tertinggi sejak awal 2001.    

Harga perak naik 1,01 persen menjadi US$ 16,03 per ounce. Ini berada pada kenaikan mingguan pertama dalam empat minggu.    

Harga Platinum naik 1,28 persen menjadi US$ 889,75 per ounce, sedikit lebih tinggi untuk minggu ini.

Tag Terkait

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya