Porsi Penerimaan Negara dari Sektor Migas Terus Membaik

Harga minyak dunia yang terus merangkak naik sepanjang 2017 membuat pendapatan negara dari sektor hulu migas Indonesia ‎mengalami kenaikan.

oleh Pebrianto Eko Wicaksono diperbarui 09 Jan 2018, 17:00 WIB
Diterbitkan 09 Jan 2018, 17:00 WIB
Keterbukaan Data Mampu Gairahkan Investasi Migas
Kementerian ESDM berencana menyempurnaan sistem pengelolaan data hulu migas untuk mendorong eksplorasi migas.

Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menyatakan bahwa porsi penerimaan negara dari sektor minyak dan gas bumi (Migas) pada 2017 jauh lebih baik jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya.

Pelaksana Tugas Direktur Jenderal Migas Kementerian ESDM Ego Syahrial mengatakan, pada 2017 pendapatan negara dari sektor migas mencapai Rp 138 triliun. Angka tersebut lebih tingga jika dibandingkan dengan 2016 yang tercatat Rp 118 triliun.

"Agak sedikit menggembirakan di sektor migas. Capaian penerimaan negara dari sub sektor migas mencapai Rp 138 triliun," kata Ego, di Kantor Kementerian ESDM, Jakarta, Selasa (9/1/2018).

Ego melanjutkan, capaian penerimaan dari sektor migas tersebut juga 117 persen di atas target yang ditetapkan oleh pemerintah. Dalam Anggaran Pendapatan Belanja Negara Perubahan (APBNP) 2017, ditargetkan penerimaan sektor migas di angka 118,4 triliun.

Bagi hasil dari industri hulu migas untuk negara‎ pada 2017 porsinya jauh semakin lebih baik yaitu sebesar 45 persen, sedangkan 2016 hanya 38,8 persen.

"Penerimaan negara dari subsetor hulu migas, bagian pemerintah porsinya makin baik, yaitu 45 persen, kalau pada 2016 itu 38,8 persen," tutur Ego.

Kepala Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Hulu Minyak dan Gas Bumi ‎(SKK Migas) Amien Sunaryadi mengungkapkan, penerimaan negara khusus dari sektor hulu migas tahun 2017 mencapai US$13,1 miliar.

Angka ini melebihi target Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan (APBN-P) 2017 yang sebesar US$12,2 miliar. “Capaiannya sekitar 108 persen dari target pemerintah,” tutup Amien.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

 

Harga Minyak Naik

SKK Migas
Kebutuhan Energi di Indonesia Meningkat Setiap Tahunnya, Terutama pada Sektor Migas

‎Sebelumnya, harga minyak dunia yang terus merangkak naik sepanjang 2017 membuat pendapatan negara dari sektor hulu migas Indonesia ‎mengalami kenaikan dibanding tahun lalu.

Amien mengatakan, penerimaan negara dari sektor hulu migas tahun 2017 mencapai US$ 13,1 miliar. Angka ini melebihi target Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan (APBN-P) 2017 yang sebesar US$ 12,2 miliar.

“Capaiannya sekitar 108 persen dari target pemerintah,” kata kata Amien, di Kantor SKK Migas.

Kenaikan pendapatan negara dari kegiatan pencarian migas menjadi anugerah bagi pemerintah. Pasalnya, produksi siap jual (lifting) migas ‎pada 2017 justru mengalami penurunan dibanding tahun lalu.

Untuk lifting minyak dan gas bumi, capaiannya sebesar 1,944 juta barel setara minyak per hari (Barel Oil Equivalent per Day/BOEPD) atau sekitar 98,9 persen dari target APBN-P yang sebesar 1,965 juta BOEPD.

"Rinciannya, lifting minyak bumi sebesar 803,8 ribu barel per hari atau 98,6 persen dari target sebesar 815 ribu barel per hari. Sedangkan realisasi lifting gas bumi sebesar 6,386 juta standar kaki kubik per hari atau 99,2 persen dari target yang sebesar 6,440 juta standar kaki kubik per hari," papar dia.‎

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya