Liputan6.com, Jakarta - Perusahaan asal Jepang Kodak meluncurkan mata uang digital baru dengan bekerja sama dengan perusahaan lisensi WENN Digital. Uang digital yang dinamakan KodakCoin ini dikhususkan penggunaannya untuk para fotografer dan agensi foto agar bisa mengontrol keuntungan hak cipta dari karya yang mereka hasilkan.
Uang digital KodakCoin akan menggunakan platform KODAKOne. Dengan menggunakan teknologi Blockchain, platform tersebut akan membuat hak cipta digital terenkripsi. Nantinya, para fotografer akan bisa mendaftarkan karya-karya miliknya untuk mendapat lisensi digital.
Â
Advertisement
Baca Juga
Manajemen Kodak menyampaikan, KODAKCoin sengaja dibuat untuk merangkul fotografer agar bisa mengambil bagian dalam ekonomi digital. Platform Blockchain yang aman sudah disiapkan sebagai tempat untuk menjual karya fotonya.
"Bagi banyak orang di industri teknologi, 'blockchain' dan 'cryptocurrency' adalah dua kata kunci yang jadi perbincangan hangat. Namun bagi fotografer yang telah lama berjuang untuk bisa mengontrol karya yang mereka hasilkan, kata kunci ini adalah kunci untuk memecahkan apa yang sedang terjadi, "kata CEO Kodak Jeff Clarke dilansir dari Business Wire, Rabu (10/1/2018).
"Kodak selalu berusaha untuk membuat fotografi terbuka bagi semua dan membuat persoalan lisensi menjadi adil bagi para seniman. Teknologi ini merupakan cara inovatif bagi pekerja di komunitas fotografi," lanjutnya lagi.
Lebih lanjut, platform KODAKOne juga menyediakan perayapan website terus menerus untuk memantau dan melindungi IP gambar yang terdaftar di sistem. Bila penggunaan gambar yang tidak berlisensi terdeteksi, platform KODAKOne dapat secara efisien mengelola proses pasca lisensi untuk memberi penghargaan kepada fotografer.
Diluncurkannya mata uang digital ini memberi angin segar pada perusahaan tersebut. Saham Eastman Kodak Co. melambung dua kali lipat setelah produsen kamera itu mengumumkan ekspansi ke pengembangan cryptocurrency.
Saham Kodak tumbuh 92 persen menjadi US$ 5,95 pada perdagangan siang hari di NYSE.
Padahal sebelumnya, Saham Kodak jatuh hingga 90 persen setelah perusahaan itu kembali dari status bangkrut pada 2013. Kodak kini tengah berupaya mengubah fokus bisnis ke pengembangan perangkat lunak dan teknologi pencitraan.