Pembebasan Lahan Kereta Cepat Jakarta-Bandung Selesai April 2018

Sejak diresmikan pada 2016, sampai ini pembangunan fisik kereta cepat Jakarta-Bandung masih kurang dari 10 persen.

oleh Pebrianto Eko Wicaksono diperbarui 08 Feb 2018, 17:04 WIB
Diterbitkan 08 Feb 2018, 17:04 WIB
Kereta Cepat China
Foto udara menunjukkan kereta berkecepatan tinggi terlihat di pusat perawatan di Wuhan, provinsi Hubei, China, (1/2). Jelang Imlek, pihak berwenang memperkirakan lebih 390 juta perjalanan kereta api berlangsung antara 1 Februari-12 Maret. (AFP Photo)

Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah menargetkan pembebasan seluruh lahan untuk pembangunan jalur kereta cepat Jakarta-Bandung selesai April 2018. Dengan selesainya pembebasan lahan tersebut maka pada Mei 2018 pembangunan fisik bisa dilakukan secara besar-besaran.

Komisaris Utama PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) Sahala Lumbangaol mengatakan, saat ini pembebasan lahan sudah 55 kilometer (km), kemudian lahan tersebut telah diserahkan ke kontrator. Dari 55 km, sebanyak 22 km sudah dalam persiapan pembangunan dan 33 km sudah pembersihan lahan.

"Tanahnya sudah kita serahkan 55 km kepada kontraktor, 22 km sudah persiapan untuk pembangunan, yang 33 persiapan land clearing," kata Sahala, di Kantor Kementerian Koordinator Bidang Karitiman, Jakarta, Kamis (7/2/2018).

Menurut Sahala, 55 km lahan kereta cepat Jakarta-Bandung yang sudah dibebaskan letaknya terpisah-pisah. Namun, dia memastikan untuk di wilayah Halim Jakarta sudah dibebaskan.

"Ada yang di Halim, ada yang di km berapa-berapa itu bersambung, jadi sepanjang jalan itu ada 55 km yang diserahkan‎," ujarnya.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

 

Kurang 10 Persen

Kereta Cepat China
Kereta api berkecepatan tinggi terlihat di pusat perawatan di Wuhan, provinsi Hubei, China, (1/20). Tahun Baru Imlek jatuh pada tanggal 16 Februari tahun ini, dengan perayaan di China dijadwalkan berlangsung selama seminggu. (AFP Photo)

‎Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi melanjutkan, pemerintah telah menargetkan seluruh lahan bisa dibebaskan pada April 2018. Dengan begitu, pada Mei, pembangunan fisik besar-besaran bisa dilakukan. 

Sejak diresmikan pada 2016, sampai ini pembangunan fisik masih kurang dari 10 persen.

"Pembebasan lahan sedang berlangsung bisa dipastikan pembebasan lahan bisa diselesaikan pada bulan April. Sehingga kalau di mulai Mei kita sudah bisa melaksanakan (pembangunan)," paparnya.

Menurut Budi, untuk perizinan proyek tersebut saat ini tidak ada masalah, sedangkan sumber pendanaan masih dalam kordinasi untuk diselesaikan.

"Kalau izin tinggal minor-minor saja, dan pendanaan akan kita finalisasi dengan satu koordinasi," tutup Budi.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Live Streaming

Powered by

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya