Rupiah Tembus 13.700 per Dolar AS, Ini Kata Sri Mulyani

Menkeu Sri Mulyani menuturkan, pemerintah tidak hanya memantau pergerakan rupiah tetapi juga inflasi dan harga minyak dunia.

oleh Septian Deny diperbarui 28 Feb 2018, 17:25 WIB
Diterbitkan 28 Feb 2018, 17:25 WIB
Menkeu Jelaskan Ekonomi Indonesia di Ajang Mandiri Investment Forum 2018
Menkeu Sri Mulyani Indrawati memaparkan data dalam acara Mandiri Investment Forum (MIF) di Jakarta, Rabu (7/2). Acara ini dihadiri oleh lebih dari 600 investor, termasuk 50 investor yang tercatat mengelola portofolio asing. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyatakan pemerintah akan terus memantau pergerakan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS). Hal ini menyusul melemahnya rupiah hingga menembus level 13.700 per dolar AS.

Menurut Sri Mulyani, sebenarnya bukan hanya rupiah saja yang terus dipantau pergerakannya oleh pemerintah, melainkan juga inflasi dan harga minyak dunia.

"‎Kalau selama ini, tahun lalu kita terus memonitor dalam hal ini untuk APBN kita akan melihat seluruh pergerakan dari indikator-indikator asumsi makronya, apakah itu nilai tukar, inflasi, harga minyak," ujar dia di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu (28/2/2018).

Nantinya, lanjut Sri Mulyani, hasil monitoring tersebut akan dilaporkan kepada DPR pada pertengahan tahun ini. Hal tersebut akan jadi bahan pertimbangan dalam memutuskan perlu tidaknya revisi dalam APBN.

"Itu semua akan kita laporkan pada pertengahan semester kepada pada DPR," ujar dia.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

 

Pidato Gubernur The Fed Bikin Rupiah Tembus 13.700 per Dolar AS

Rupiah Menguat Tipis atas Dolar
Petugas bank menghitung uang dollar AS di Jakarta, Jumat (20/10). Nilai tukar Rupiah terhadap Dolar Amerika Serikat (USD) masih belum beranjak dari level Rp 13.500-an per USD. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) kembali bergerak melemah pada perdagangan Rabu ini. Rupiah bahkan tembus ke level 13.700 per dolar AS.

Mengutip Bloomberg, Rabu 28 Februari 2018, rupiah dibuka di angka 13.722 per dolar AS, melemah jika dibandingkan dengan penutupan perdagangan sebelumnya yang ada di angka 13.679 per dolar AS.

Sejak pagi hingga siang hari ini, rupiah bergerak di kisaran 13.699 per dolar AS hingga 13.722 per dolar AS. Jika dihitung dari awal tahun, rupiah melemah 1,15 persen.

Sedangkan berdasarkan Kurs Refersnsi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisor) Bank Indonesia (BI), rupiah dipatok di angka 13.707 per dolar AS. Patokan pada hari ini melemah jika dibandingkan dengan patokan sehari sebelumnya yang ada di angka 13.650 per dolar AS.

Dolar AS memang menguat di seluruh pasar pada perdagangan hari ini. penyebab utama penguatan dolar AS adalah pernyataan dari Gubernur Bank Sentral AS atau the Federal Reserve (the Fed) Jerome Powell.

Di depan Konggres AS, Powell mengatakan bahwa ekonomi AS terus penguatan. Angka inflasi juga akan terus naik.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya