Liputan6.com, Jakarta - Wakil Ketua DPR, Fadli Zon, melontarkan sindiran kepada Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati. Jika sebelumnya soal penghargaan Menteri Terbaik di Dunia, belum lama ini politikus Partai Gerindra itu menyindir Sri Mulyani terkait pelemahan rupiah.
Menanggapi hal ini, anggota Komisi XI DPR RI, Johnny G Plate mengatakan jika sindiran yang dikemukakan oleh Fadli Zon merupakan hal yang lucu.
Advertisement
Baca Juga
"Saya merasa lucu, mendengar komentarnya. Karena komentarnya sangat tidak relevan," ujar dia saat berbincang dengan Liputan6.com di Jakarta, Rabu (7/3/2018).
Menurut dia, sindiran yang disampaikan Fadli Zon salah sasaran. Sebab, stabilitas rupiah bukan ranah Menkeu Sri Mulyani melainkan Bank Indonesia (BI) sebagai otoritas moneter.
"Misalnya pelemahan rupiah, tapi ngomongnya ke presiden, ke menteri, ini bagaimana? Mengerti tidak mekanisme pasar moneter? Mengerti tidak otoritas moneter? Otoritas moneter di bawah UU itu adalah Gubernur BI dan para deputinya. Suatu lembaga yang independen yang Presiden pun tidak boleh intervensi," jelas dia.
Oleh sebab itu, kata Johnny, lebih baik pemerintah khususnya Menkeu Sri Mulyani tidak menanggapi sindiran tersebut. Pemerintah lebih baik fokus untuk mendorong pertumbuhan ekonomi.
"Kalau tidak bisa diintervensi dan kebijakan moneternya ada di BI, tapi yang dikritik malah menteri. Menteri itu otoritas fiskal, itu yang bikin lucu. Gatalnya di mana, garuknya di mana," tandas politikus dari Partai Nasdem itu.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Disindir Fadli Zon soal Pelemahan Rupiah, Ini Jawaban Telak Sri Mulyani
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati kembali jadi sasaran sindiran Fadli Zon. Dengan predikat sebagai Menteri Terbaik di Dunia, Sri Mulyani dinilai tidak mampu melakukan upaya maksimal dalam mengendalikan nilai tukar rupiah yang tengah melemah belakangan ini.
Namun, Sri Mulyani saat dikonfirmasi enggan menanggapi sindiran tersebut. Menurut dia, sindiran itu tidak memiliki tujuan yang jelas.
"Menyelesaikan apa? Persoalan (pelemahan rupiah), yang diselesaikan apa?" ujar dia di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, pada 6 Maret 2018.
Sri Mulyani mengungkapkan, pelemahan rupiah tersebut merupakan efek eksternal. Ini bukan hanya terjadi terhadap rupiah, tetapi juga pada mata uang negara lain.
"Kalau itu arusnya berasal dari pernyataannya Mr Powell (The Fed) atau Presiden Trump, itukan seluruh dunia terpengaruh. Jadi kita menjaga supaya kita tidak mendapatkan sentimen yang lebih dibandingkan apa yang menjadi sentimennya yang berasal dari luar. Tapi kalau sentimennya berasal dari sana kan saya enggak bisa Pak Trump jangan ngomong, atau Pak Powell jangan ngomong, kan bukan saya, gitu," jelas dia.
Selain itu, mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia ini juga memastikan, pemerintah akan tetap menjaga kondisi Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) di tengah pelemahan rupiah ini. Sejauh menurut dia, penerimaan dan belanja negara juga dalam kondisi seimbang sehingga tidak perlu kekhawatiran yang berlebihan.
"Saya sampaikan tadi, pokoknya kami tetap menjaga APBN kita di dalam kondisi di mana terjadi perubahan kita kan akan lihat dari sisi penerimaan negara, belanja negara, so far kalau seperti saya sampaikan seperti harga minyak dari kurs terhadap APBN kita penerimaan justru lebih baik," tegas Sri Mulyani.
Seperti diketahui, Wakil Ketua DPR Fadli Zon kembali menyindir Sri Mulyani. Setelah sebelumnya menyindir lantaran Sri Mulyani tersebut dinobatkan sebagai Menteri Terbaik di Dunia, kali ini Faldi Zon menyindir Sri Mulyani yang dianggap tidak bisa mengatasi pelemahan rupiah.
Advertisement