Jalan Tol Manado-Bitung yang Roboh Ternyata Proyek Pemerintah

Kecelakaan kerja di proyek infrastruktur terjadi kembali. Tiga pekerja dilaporkan tertimbun material bangunan proyek Jalan Tol Manado-Bitung di Desa Tumaluntung.

oleh Agustina Melani diperbarui 17 Apr 2018, 19:49 WIB
Diterbitkan 17 Apr 2018, 19:49 WIB
Progres fisik secara total Jalan Tol Manado-Bitung telah mencapai 13,21 persen. (Dok Jasa Marga)
Progres fisik secara total Jalan Tol Manado-Bitung telah mencapai 13,21 persen. (Dok Jasa Marga)

Liputan6.com, Jakarta - Kecelakaan kerja di proyek infrastruktur terjadi kembali. Tiga pekerja dilaporkan tertimbun material bangunan proyek Jalan Tol Manado-Bitung di Desa Tumaluntung, Kabupaten Minahasa Utara (Minut) pada Selasa 17 April 2018.

Jalan tol Manado-Bitung sepanjang 39 kilometer (KM) tersebut dibangun menjadi dua bagian. Sekretaris Perusahaan PT Jasa Marga Tbk Agus Setyawan menuturkan, pada bagian pertama, kilometer (km) nol hingga kilometer 14 dibangun oleh pemerintah. Sedangkan kilometer 14 hingga kilometer 39 dibangun oleh Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) PT Jasamarga Manado Bitung.

"Sesuai informasi lapangan, TKP ada di KM+13 200, merupakan bagian yang dibangun oleh pemerintah, yang dilaksanakan oleh Balai Pelaksanaan Jalan Nasional setempat,” ujar Agus saat dihubungi Liputan6.com, Selasa (17/4/2018).

Adapun PT Wijaya Karya Tbk sebagai kontraktor mengerjakan proyek jalan tol Manado-Bitung di bagian pertama. Sekretaris Perusahaan PT Wijaya Karya Tbk Puspita Anggaraeni belum dapat menjelaskan lebih detil mengenai material yang rubuh di proyek Tol Manado-Bitung.

Sebelumnya, Tol Manado-Bitung dibangun sebagai jalan alternatif karena kondisi jalan saat ini sudah padat. Beberapa tahun sebelumnya, waktu tempuh Manado-Bitung dan sebaliknya sekitar 45 menit, tapi saat ini membutuhkan waktu sekitar 90-120 menit. Risiko kecelakaan pada jalur tersebut juga semakin meningkat, seiring dengan tingginya arus lalu lintas kendaraan.

Kepala Balai Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN) XV Riel Mantik mengatakan, bersama pihak terkait akan berupaya keras untuk menyelesaikan Jalan Tol Manado-Bitung ini.

Dia mengaku, salah satu kendala pembangunan ialah pembebasan lahan."Memang ada kendala dalam penyelesaian pembebasan tanah. Namun, kami berharap masyarakat pemilik tanah bisa mengikhlaskan tanahnya untuk digunakan bagi kepentingan umum dalam pembangunan jalan tol ini. Tentunya akan mendapat ganti rugi wajar berdasarkan penilaian tim penilai independen," ujar Riel.

 

 

 

Jadi Jalan Alternatif

Pemerintah Targetkan 615 Km Panjang Tol Beroperasi Tahun Ini
Suasana pengerjaan Jalan Tol Cijago di kawasan Depok, Jawa Barat, Senin (19/2). Pemerintah menargetkan ada 615 Km panjang tol yang beroperasi sepanjang tahun ini. (Liputan6.com/Immanuel Antonius)

Sebelumnya, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono mengatakan, proyek jalan tol Manado-Bitung bakal rampung pada 2019.

"Sesuai rencana akan selesai tahun 2019. Namun, bila pembebasan lahan berjalan lancar, akan kita percepat. Proyek ini penting untuk mempercepat waktu tempuh Manado-Bitung, kata Basuki dalam keterangan tertulis di Jakarta, Selasa (19/9/2017).

"Untuk itu, saya minta semuanya kerja 3 sif per hari, 7 hari per minggu. Kontraktor juga harus menambah peralatan dan tenaga kerja dan mengoptimalkan pekerjaan pada lahan yang sudah bebas," lanjutnya.

Pembangunan tol Manado-Bitung dibangun dalam empat seksi, yakni Seksi 1A ruas Manado-Sukur sepanjang 7 km dibangun oleh Shino Road and Bridge Group dan Hutama Karya, Seksi 1B ruas Sukur-Airmadidi sepanjang 7 km dibangun oleh pemerintah melalui Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).Selanjutnya, Seksi 2A ruas Airmadidi-Danowudu sepanjang 11,5 km dibangun oleh PT Jasamarga Manado Bitung (JMB) dan Seksi 2B ruas Danowudu-Bitung sepanjang 13,5 km dibangun oleh PT JMB. PT JMB merupakan konsorsium PT Jasa Marga (Persero) Tbk, PT Wijaya Karya (Persero) Tbk, dan PT PP (Persero) Tbk.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

 

 

 

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya