Harga Emas Merosot Sambut Akhir Pekan

Pergerakan dolar Amerika Serikat (AS) bayangi harga emas selama sepekan.

oleh Agustina Melani diperbarui 12 Mei 2018, 06:30 WIB
Diterbitkan 12 Mei 2018, 06:30 WIB
20151109-Ilustrasi-Logam-Mulia
Ilustrasi Logam Mulia (iStockphoto)

Liputan6.com, New York - Harga emas melemah menjelang akhir pekan ini yang dipengaruhi pergerakan dolar Amerika Serikat. Namun ditutup menguat selama sepekan.

Harga emas untuk pengiriman Juni turun USD 1,6 atau 0,1 persen ke posisi USD 1.320,70 per ounce. Pada perdagangan Kamis, kontrak harga emas berada di posisi USD 1.322,30 per ounce. Ini menandai penutupan tertinggi sejak 27 April.

Selama sepekan, harga emas naik 0,5 persen, dan menandai kenaikan mingguan pertama dalam satu bulan. Harga emas mempertahankan kenaikan moderatnya usai laporan menunjukkan kenaikan taham impor pada April.

Ini mendorong spekulasi ada sedikit risiko inflasi yang lebih tinggi. Hal tersebut dapat mempengaruhi keputusan suku bunga bank sentral AS atau the Federal Reserve.

Indeks dolar AS turun 0,2 persen menjadi 92,50. Indeks itu berpotensi dapat alami penurunan mingguan pertama dalam satu bulan. Indeks dolar AS melemah dapat membuat emas yang dihargakan dalam dolar AS lebih menarik bagi investor yang menggunakan mata uang lainnya.

"Harga emas masih terjebak pergerakan dolar AS," ujar Kepala Riset BullionVault. Adrian Ash, seperti dikutip dari laman Marketwatch, Sabtu (12/5/2018).

Pergerakan harga emas pada pekan ini bagaimanapun juga menempatkan untuk dekati level tertinggi dalam delapan bulan.

"Ini menempatkannya dekati level tertinggi delapan bulan dalam euro dan poundsterling, dan mencapai level tertinggi dalam dua tahun," kata dia.

"Ini kemungkinan akan mendorong lebih banyak pasokan baik dari penambang non AS maupun dari investor ritel," tambah dia.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

 

Selanjutnya

20151109-Ilustrasi-Logam-Mulia
Ilustrasi Logam Mulia (iStockphoto)

Ash menambahkan, kemungkinan pembelian emas oleh konsumen China melenceng. Termasuk konsumen India dalam jangka pendek. Adapun pergerakan dolar AS baru-baru ini didorong kesenjangan antara tingkat suku bunga AS lebih tinggi dan tingkat perbandingan kelompok ekonomi lainnya.

Terlebih lagi, inflasi juga menjadi salah satu sentiment pengaruhi harga emas. Sebagai penggerak suku bunga lebih tinggi, tanda-tanda inflasi dapat menyeret harga logam tidak menghasilkan karena investor mencari aset alternatif. Pada saat yang sama, peran tradisional emas sebagai lindung nilai inflasi dapat mendorong beberapa investor.

Analis FX Daily, Ilya Spivak menuturkan, harga emas mencoba untuk sentuh level dasar usai menguji dukungan tren harga yang meningkat. Dari level ini dibutuhan dorongan di area USD 1.323,60-USD 1.333,42.

Adapun pergerakan harga logam lainnya antara lain harga peras untuk pengiriman Juli melemah 0,35 persen menjadi USD 16.752 per ounce. Harga perak naik 1,4 persen pada pekan ini. Harga tembaga naik 0,1 persen menjadi USD 3.112 per pound. Sedangkan harga platinum untuk pengiriman Juli naik tipis menjadi USD 925,90 per ounce. Harga palladium melemah 0,9 persen menjadi USD 985,20 per ounce.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya