Kementerian ESDM Buka Posko Nasional pada Lebaran 2018

Kementerian ESDM menyatakan, posko nasional ESDM akan berlangsung pada H-15 hingga H+13 Lebaran.

oleh Bawono Yadika diperbarui 26 Mei 2018, 17:30 WIB
Diterbitkan 26 Mei 2018, 17:30 WIB
Pemerintah Subsidi Solar
Sejumlah kendaraan mengisi bahan bakar minyak (BBM) di SPBU Kuningan Jakarta, Sabtu (5/5). Penambahan subsidi solar akan berkisar Rp 500 hingga Rp 1.500 per liter. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) kembali menyelenggarakan Posko Nasional ESDM untuk menyambut Lebaran 2018.

Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) pun ditunjuk sebagai koordinator posko. Adapun Posko Nasional ESDM akan berlangsung pada H-15 hingga H+13 Lebaran yaitu pada 31 Mei 2018-28 Juni 2018.

"Tim posko akan memantau setiap hari, dengan dibagi menjadi 2 shift, bertempat di BPH Migas," tutur Kepala BPH Migas Fanshurullah Asa dalam keterangan tertulis Sabtu, (26/5/2018).

Ia menuturkan, pemantauan akan dilakukan pada sektor-sektor ESDM sekaligus objek vital nasional. "Rencana pemantauan langsung lapangan difokuskan ke daerah-daerah infrastruktur sektor-sektor ESDM termasuk objek vital nasional serta jalur terkait penyediaan dan pendistribusiannya," tambah dia.

Untuk bidang-bidang yang akan dipantau Posko Nasional antara lain Bahan Bakar Minyak (BBM), baik subsidi maupun nonsubsidi, gas LPG 3 kilogram, Jaringas Gas Kota (jargas), listrik, dan geologi. Namun, titik berat pemantauan akan dilakukan pada BBM dan LPG 3 kg.

"Yang mesti kami betul-betul perhatikan adalah untuk BBM Jamali, non Jamali, juga JBKP, dan LPG 3 kg. Di luar itu relatif aman," ujar dia. 

"Contohnya listrik, karena listrik itu, selama menjelang Idul Fitri, mulai tgl 8-20 Juni itu InsyaAllah semua kantor dan pabrik akan tutup, jadi listrik akan turun, berkisar sampai 20 persen. Kalau untuk Pulau Jawa mungkin sampai 30 persen," tambah dia.

Tak hanya itu, ia juga meminta PLN untuk senantiasa memantau kelistrikan di daerah-daerah terpencil.  "Tapi kita sampaikan kepada PLN ini yang perlu dipantau daerah-daerah terpencil. Jangan sampai masyarakat di desa-desa yang mau melaksanakan Lebaran tidak hidup listriknya. Biasanya itu di distribusinya, kalau beban puncak malah turun," lanjut dia.

 

Selanjutnya

BBM Pertamax Pertamina Bercampur Air Resahkan Warga Sumsel
Pengisian BBM kendaraan roda dua di salah satu SPBU di Palembang (Liputan6.com / Nefri Inge)

Terkait dengan BBM, puncak konsumsi BBM akan terjadi pada saat arus mudik, yakni pada H-6 dan H-2, serta pada arus balik H+4 dan H+8 Lebaran.  "Karena masa masa libur ini panjang, kami sudah analisis memang terjadi 2 kali pada saat arus mudik dan arus balik. Ini untuk BBM Gasoline. Kalau untuk solar puncaknya di H-6 terjadi kenaikan 56 persen yakni mencapai 55.122KL," ujar dia.

Ia menambahkan, ada kebijakan mobil truk tidak boleh lewat, terjadi penurunan yang drastis pada hari H Idul Fitri, turun menjadi 14.205 KL.

Selanjutnya, Fanshurullah juga menyatakan jargas akan cenderung relatif aman serta cadangan LPG 3 kg juga sudah ditambah sekitar 17 persen dari rata-rata cadangan harian. 

"Kalau untuk jargas semua aman. PGN dan Pertagas Niaga menyampaikan semua aman. Sosialisasi keamanan kepada masyarakat tidak ada masalah di sana," tutur dia. 

Fanshurullah  menekankan, selama Hari Raya Idul Fitri Pertamina akan terus berupaya menjaga ketahanan stok LPG untuk berada pada level aman kedepanya.

"Selama masa satgas Ramadhan dan Idul Fitri, Pertamina menjaga ketahanan stok LPG pada level aman dengan rata - rata 17,6 hari, di atas ketetapan Pemerintah sebesar 11 hari," ujar dia.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

 

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya