Cadangan Devisa RI Turun Jadi USD 122,9 Miliar pada Akhir Mei

Cadangan devisa per akhir Mei 2018 turun lantaran penggunaan devisa untuk pembayaran utang luar negeri dan stabilitas nilai tukar rupiah.

oleh Agustina Melani diperbarui 10 Jun 2018, 12:00 WIB
Diterbitkan 10 Jun 2018, 12:00 WIB
Bank Indonesia
Bank Indonesia (ROMEO GACAD / AFP)

Liputan6.com, Jakarta - Bank Indonesia (BI) mencatat cadangan devisa tercatat USD 122,9 miliar hingga akhir Mei 2018. Angka cadangan devisa itu lebih rendah USD 2 miliar dari posisi akhir April 2018 sebesar USD 124,9 miliar.

Posisi cadangan itu setara dengan pembiayaan 7,4 bulan impor atau 7,2 bulan impor, pembayaran utang luar negeri pemerintah, serta berada di atas standar kecukupan internasional sekitar tiga bulan impor.

"Cadangan devisa tersebut mampu mendukung ketahanan sektor eksternal serta menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan,” Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI Agusman, seperti ditulis Minggu (10/6/2018).

Penurunan cadangan devisa pada Mei 2018 terutama dipengaruhi oleh penggunaan devisa untuk pembayaran utang luar negeri pemerintah dan stabilitas nilai tukar rupiah di tengah ketidakpastian pasar keuangan global yang masih tinggi.

Ke depan, BI memandang cadangan devisa tetap memadai didukung keyakinan terhadap stabilitas dan prospek ekonomi domestik yang membaik serta kinerja ekspor tetap positif.

 

Cadangan Devisa April Tercatat USD 124,9 Miliar

Bank Indonesia
Bank Indonesia AFP PHOTO / ROMEO GACAD

Sebelumnya, Bank Indonesia (BI) mencatat posisi cadangan devisa (cadev) Indonesia akhir April 2018 sebesar USD 124,9 miliar. Jumlah ini turun USD 1,1 miliar dari posisi akhir Maret yang sebesar US$ 126 miliar. 

Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI, Agusman mengungkapkan, penurunan cadangan devisa pada April ini utamanya dipengaruhi oleh penggunaan devisa untuk pembayaran utang luar negeri pemerintah.

"Serta untuk stabilisasi nilai tukar rupiah di tengah ketidakpastian pasar keuangan global yang masih tinggi," kata dia dalam keterangan resminya di Jakarta, Selasa 8 Mei 2018.

Agusman menegaskan, posisi cadangan devisa di bulan keempat sebesar USD 124,9 miliar ini masih cukup tinggi, meskipun lebih rendah dibandingkan dengan posisi akhir Maret 2018 sebesar USD 126 miliar.

"Posisi cadangan devisa tersebut setara dengan pembiayaan 7,7 bulan impor atau 7,4 bulan impor dan pembayaran utang luar negeri pemerintah, serta berada di atas standar kecukupan internasional sekitar 3 bulan impor," jelasnya. 

BI menilai cadangan devisa tersebut mampu mendukung ketahanan sektor eksternal serta menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan.

"Ke depan, BI memandang cadangan devisa tetap memadai didukung terjaganya keyakinan terhadap prospek perekonomian domestik yang membaik dan kinerja ekspor yang tetap positif," tukas Agusman. 

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya