Liputan6.com, Jakarta - Pencairan tunjangan hari raya (THR) dan gaji ke-13 para pegawai negeri sipil (PNS) berdampak positif pada tiga sektor usaha, antara lain perhotelan dan restoran, jasa wisata serta ritel.
Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Hariyadi Sukamdani mengatakan, THR yang tidak hanya diterima oleh pekerja swasta, tetap juga PNS berdampak langsung pada kegiatan ekonomi masyarakat.
"Kelihatannya bagus, ini ada kecenderungan lebih baik dari tahun lalu karena kita prediksi uang dari gaji ke-13 dan THR PNS itu cukup besar, ada Rp 35 triliun yang digelontorkan," ujar dia saat berbincang dengan Liputan6.com di Jakarta, Senin (18/6/2018).
Advertisement
Baca Juga
Dia mengungkapkan, selama ini periode libur Lebaran, tingkat keterisian kamar (okupansi) hotel di daerah meningkat hingga 90 persen. Hal ini dinilai tidak lepas dari adanya pencairan THR bagi para abdi negara tersebut.
"Kita prediksi yang akan mendapatkan keuntungan dari uang itu ya yang pertama, hotel dan restoran," lanjut dia.
Sektor lain yang juga ketiban untung dari THR PNS yaitu sektor pariwisata dan ritel. Uang THR yang dimiliki para PNS dinilai akan banyak dihabiskan untuk berwisata dan berbelanja.
"Kedua, destinasi wisata, itu pasti ramai. Ketiga, ritel dan fast moving consumer goods, itu akan menikmati," ujar dia.
THR dan Gaji ke-13 Jadi Stimulus bagi Ekonomi Daerah
Sebelumnya, pencairan tunjangan hari raya (THR) dan gaji ke-13 Pegawai Negeri Sipil (PNS) pada tahun ini berdampak positif pada sektor perhotelan dan pariwisata, khususnya yang berada di daerah tujuan mudik.
Ketua Umum Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Hariyadi Sukamdani mengatakan, THR dan gaji ke-13 ini menjadi stimulus bagi perekonomian di daerah.
"Terutama sektor pariwisata perhotelan, destinasi mudik, terpicu juga oleh gaji ke 13 dan THR PNS. Itu sangat positif menggerakkan ekonomi daerah," ujar dia di Kompleks Istana Kepresidenan Bogor, Jumat 15 Juni 2018.
Menurut dia, stimulus ini akan sangat memberikan dampak langsung kepada ekonomi masyarakat di daerah. "Luar biasa sudah dirasakan stimulus ekonomi di daerah wisata, dan tujuan mudik, di sisi hotel sudah mulai meningkatkan tren okupansi," lanjut dia.
Sementara untuk sektor perhotelan, tingkat hunian kamar (okupansi) hotel diperkirakan meningkat hingga 15 persen dibandingkan periode mudik Lebaran tahun lalu, lantaran THR dan gaji ke-13.
"Kita kemungkinan di atas tahun lalu 10 persen-15 persen dari tahun lalu. Sebenarnya kamar kan sudah over supply, tapi karena adanya gaji ke-13 dan THR makanya okupansi meningkat," tandas dia.
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Advertisement