Liputan6.com, Jakarta - Menabung saat situasi awal tahun seperti saat ini terasa jadi sesuatu yang mustahil dilakukan. Di bulan Januari biasanya pengeluaran membesar karena duit habis untuk membiayai libur akhir tahun yang cukup panjang.
Tak melulu karena biaya akhir tahun. Di bulan lain kamu pasti pernah merasa mendapatkan gaji dengan jumlah yang bagus, tak mencukupi hingga akhir bulan.
Advertisement
Advertisement
Baca Juga
Dikutip dari Lifehack, memperhatikan kebiasaan pengeluaran dan mengingat-ingat cara menggunakan uang, akan mendorong kita untuk merevaluasi gaya pengeluaran. Cara ini juga akan menjadikan diri kita untuk membeli barang yang benar-benar kita butuhkan.
Kamu sebaiknya mengingat-ingat selama ini menghabiskan uang untuk apa saja. Ini akan menyadarkanmu cara membelanjakan uang. Ada kebiasaan yang dilakukan dan kebiasaan itu tanpa sadar menguras uang kita secara lebih mudah.
Ada delapan kebiasaan yang tanpa disadari bisa membuatmu lebih boros. Apa saja? Simak ulasannya di bawah ini:
1. Kamu membeli barang murah
Membeli barang ini memang akan membuatmu berpikir lebih hemat. Tapi, kalau membeli barang murah dan tak awet, ya, sama saja. Lebih baik membeli barang yang mahal, tapi tahan lama daripada barang murah, tapi tak awet. Membeli barang mahal nan berkualitas akan membuatmu lebih hemat dalam jangka panjang.
2. Membeli barang diskonan
Kalau pergi ke supermarket dan punya tujuan untuk membeli barang, itu bagus. Namun, tak jarang kita terjebak di antara barang diskonan dan berpikir akan lebih hemat daripada beli barang yang tak dsikon. Kalau mau hemat, lebih baik menahan diri ketika melihat barang yang didiskon dan barang itu bukan kebutuhan kita.
3. Mudah mengakses rekening
Dewasa ini, perkembangan teknologi mempermudah kita untuk mengakses sesuatu, termasuk tabungan. Kemudahan akses tabungan ini memang mempermudah kamu untuk mendapatkan uang dari rekening tabungan.
Tapi, kalau mudah terjangkau, kamu akan merasa perlu untuk mengorek sedikit kalau tak punya uang. Makanya, lebih baik kamu membuat tabungan yang tak mudah diakses. Ini akan membantumu berpikir dua kali untuk mengambil tabungan.
4. Tak berpikir rasional
Perilaku impulse buying akan membuat dompetmu bocor secara ekstrem. Kalau ingin beli barang, cobalah untuk menahannya 30 hari setelah keinginan ini muncul. Lambat laun kamu akan sadar apakah barang yang hendak dibeli ini benar-benar diperlukan atau tidak.
Advertisement
5. Tidak menetapkan target realistis
Ketika memperhatikan tabungan, kita acapkali mendapatkan banyak ide tentang cara terbaik untuk menabung. Kalau tak ada target yang jelas, kamu akan kehilangan motivasi menabung.
6. Tak membuat catatan belanja
Ini sama saja dengan perilaku impulsive buying ketika sedang berbelanja. Ketika sedang lapar, kamu akan membeli makanan 20 persen lebih banyak daripada ketika kamu sedang kenyang. Ketika ingin belanja, lebih baik membuat catatan barang-barang yang akan dibeli. Kalau ingin membeli barang di luar catatan, lebih baik jangan.
7. Membuang waktu untuk mencari promo barang murah
Kita menghabiskan banyak waktu untuk menemukan penawaran terbaik. Tak jarang, saat ini, penawaran yang benar-benar terbaik, terlewatkan. Jika kamu memposisikan waktu adalah uang, buang-buang waktu ini sama saja dengan kamu memboroskan uang.
8. Tidak menyediakan waktu untuk mengecek barang-barang di rumah
Dengan memeriksa rumah, kamu bisa menjual barang-barang lama yang bisa menghasilkan uang. Dengan barang yang lebih sedikit, kamu akan mengubah pola pikir bahwa banyak harta belum tentu bisa membuatmu bahagia. Kamu juga akan sadar bahwa pengeluaran yang tak penting, tak boleh dilakukan untuk masa depan.
Reporter: Arie Dwi Budiawati
Sumber: Dream.co.id
Advertisement