Liputan6.com, Jakarta - PT Jasa Marga (Persero) resmi akan memberlakukan tarif di beberapa ruas tol Trans Jawa yang pada akhir 2018 telah diresmikan oleh Presiden RI Joko Widodo (Jokowi).
VP Corporate Communication Jasa Marga Dwimawan Heru mengatakan di ruas yang dikelolanya akan resmi diberlakukan tarif pada Senin 21 Januari 2019.
"Jadi pada 21 Januari 2019 pukul 00.00 WIB akan resmi kita berlakukan tarif di beberapa ruas tol Trans Jawa," kata Heru ketika dikonfirmasi Liputan6.com, Sabtu (19/1/2019).
Advertisement
Baca Juga
Dari daftar yang diresmikan Presiden Jokowi pada akhir tahun 2018 setidaknya ada tujuh ruas yang dioperasikan oleh Jasa Marga.
Tujuh ruas yang akan diberlakukan tarifnya adalah:
- Jalan Tol Pemalang-Batang
- Jalan Tol Batang-Semarang
- Jalan Tol Semarang-Solo segmen Salatiga-Kartasura
- Jalan Tol Ngawi-Kertosono-Kediri segmen Wilangan-Kertosono
- Jalan Tol Jombang-Mojokerto Segmen Bandar-Kertosono
- Jalan Tol Gempol-Pasuruan Segmen Pasuruan-Grati
- Jalan Tol Surabaya-Gempol Seksi Relokasi Porong-Gempol
Heru menambahkan, dengan telah diberlakukannya tarif di tol Trans Jawa tersebut, para pengendara diimbau untuk selalu mengecek kecukupan saldo sebelum melakukan perjalanan.
"Dan yang pasti elalu waspada saat perjalanan dan semangat berkendara di Jalan Tol Trans Jawa," tutup Heru.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Kemenhub Kaji Rencana Pembukaan Trayek Bus Trans Jawa
Sebelumnya, Kementerian Perhubungan (Kemenhub) tengah menggodok rencana trayek baru Jakarta-Surabaya via Tol Trans Jawa.
"Bus Trans Jawa ini kan sebetulnya satu kemajuan. Bahwa kalau ada bus yang menggunakan tol, pasti jarak tempuh itu menjadi lebih pendek. Dan okupansinya akan bertambah dibandingkan dengan yang lain," kata Menteri Perhubungan Budi Karya di Kemenko Maritim, Jakarta, Selasa (8/1).
BACA JUGA
Dia pun telah menggelar rapat dengan berbagai pihak terkait seperti BUMN operator bus Perum Damri dan operator bus swasta. Hal ini dilakukan agar pelaksanaan trayek baru nantinya tidak menimbulkan masalah di kemudian hari.
"Kita bilang oke kita bikin pioneer bagaimana bus Trans Jawa itu dilakukan. Intinya memang harus ada perintisan yah pertama kali mungkin okupansinya enggak bagus, tapi yang akan datang akan bagus," imbuh Budi.
Dia pun memastikan bahwa kehadiran trayek baru ini tidak akan mengancam kelangsungan bisnis PO swasta yang sudah berjalan selama ini.
"Enggak apa-apa, complimentary saja. Jadi pilihan saja. PO ini nanti bisa lewat tol juga. Kita serahkan Pak Dirjen nanti untuk ngomongin ini bagaimana," ungkapnya.
Rencananya, lanjut Budi akan ada subsidi dari pemerintah untuk menunjang operasional trayek ini di tahap awal. Meskipun demikian, belum ada keputusan detail mengenai besaran dan mekanisme subsidi yang bakal dikucurkan.
"Saya pikir kita tahap awal musti ada subsidi supaya ada daya tarik di sana," tandasnya.
Advertisement