Dolar AS Merosot, Harga Emas Makin Berkilau

Harga emas menguat didorong indeks dolar Amerika Serikat (AS) yang tertekan.

oleh Agustina Melani diperbarui 24 Jan 2019, 06:45 WIB
Diterbitkan 24 Jan 2019, 06:45 WIB
20151109-Ilustrasi-Logam-Mulia
Ilustrasi Logam Mulia (iStockphoto)

Liputan6.com, New York - Harga emas menguat didorong indeks dolar Amerika Serikat (AS) yang tertekan. Akan tetapi, bursa saham Amerika Serikat (AS) yang menguat membayangi kenaikan harga logam mulia.

Sejumlah sentimen mendukung kenaikan harga logam mulia antara lain prospek ekonomi dan isu global utama termasuk ketidakpastian perdagangan, serta Britain Exit (Brexit).

Harga emas untuk pengiriman Februari di Comex naik 60 sen atau 0,05 persen ke posisi USD 1.284 per ounce usai diperdagangkan di kisaran USD 1.277,70-USD 1.286. Harga perak menguat 5,5 sen atau 0,4 persen menjadi USD 15,38 per ounce.

Dolar AS yang melemah menjadi positif untuk bagi pelaku pasar yang menggunakan mata uang lainnya. Indeks dolar AS pun turun 0,2 persen ke posisi USD 96,09.

Sementara itu, bursa saham AS menguat seiring rilis kinerja keuangan perseroan yang positif. Hal tersebut menarik perhatian pelaku pasar dari emas.

"Namun pada dasarnya tidak ada gelombang mengejutkan yang menjadi  berita utama dan elemen ini mendukung harga emas. Selain itu situasi kredit secara keseluruhan di dunia ini menjadi masalah yang memprihatinkan dan ini meningkatkan permintaan emas fisik di beberapa bank sentral," ujar Naeem Aslam, Chief Market Analyst Think Markets UK, seperti dikutip dari laman Marketwatch, Kamis (24/1/2019).

Ia mencatat, ada kenaikan 22 persen dalam pembelian emas oleh Rusia pada akhir 2018 dibandingkan tahun sebelumnya.

"Jika permintaan fisik terus meningkat pada kecepatan ini, itu akan mendukung harga emas," ujar dia.

Harga emas sempat menguat pada perdagangan Selasa waktu setempat seiring ketegangan meningkat.

Ini seiring laporan AS membatalkan pertemuan dengan para pejabat China karena kedua negara berusaha untuk mencapai resolusi perang dagang yang merusakan prospek ekonomi global.

 

Harga Logam Lainnya

20151109-Ilustrasi-Logam-Mulia
Ilustrasi Logam Mulia (iStockphoto)

Para pejabat AS membatalkan pembicaraan perdagangan pada pekan ini dengan wakil Menteri China jelang pertemuan tingkat tinggi di Washington, AS pada akhir bulan ini. Hal itu berdasarkan laporan Financial Tims.

Dua negara hadapi tenggat waktu 1 Maret untuk mencapai kesepakatan perdagangan. Penasihat ekonomi Gedung Putih, Larry Kudlow membantah kalau pertemuan itu dibatalkan.

Pada pekan ini, harga emas juga didukung dari laporan Dana Moneter Internasional (IMF) yang memangkas perkiraan pertumbuhan ekonomi dunia pada 2019.

Selain itu, ketidakpastian seputar waktu Brexit juga mendukung minat terhadap logam mulia sebelum pemungutan suara pada pekan depan mengenai kesepakatan alternatif Perdana Menteri Inggris Theresa May.

Harga Palladium untuk pengiriman Maret naik 0,1 persen ke posisi USD 1.308,20 per ounce usai melemah 2,1 persen pada perdagangan Selasa. Harga platinum naik 0,7 persen menjadi USD 796,40 per ounce. Namun, harga tembaga susut 0,2 persen menjadi USD 2.655 per pound.

 

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya