Wanita Ini Rela Palsukan Penyakit demi Uang

Demi mendapat banyak uang, wanita ini rela memalsukan penyakitnya dan menipu rekan-rekannya.

oleh Athika Rahma diperbarui 28 Feb 2019, 22:02 WIB
Diterbitkan 28 Feb 2019, 22:02 WIB
(Sumber: Cincinnati.com)
Wanita penipu asal NKY.

Liputan6.com, Jakarta - Seorang wanita asal Kentucky Utara, Amerika Serikat bernama Jessica Marie Krecskay dituduh memalsukan penyakit kanker yang dia derita demi mendapatkan uang

Menurut Attorney Rob Sanders dari Kenton Commonwealth, wanita yang bekerja di Urgent Care ini berkata dia mengidap kanker dan meminta uang untuk pengobatan penyakitnya.

Dilansir dari Cincinnati, Jumat (22/02/2019), pengadilan mendakwa Krecskay pada 7 Februari lalu atas tuduhan pencurian dan penipuan. Dia terancam hukuman 10 tahun penjara.

Krecskay dituduh telah mengambil uang sebesar USD 10 ribu atau sekitar Rp 140 juta dalam kurun waktu empat tahun, antara 2013 hingga 2017.

Uang tersebut didapat dari kerabat dan karyawan kantornya. Menurut Sanders, Krecskay tidak pernah memberi tahu perkembangan pengobatan yang dilakukan dengan uang tersebut atau mengajak mereka berdiskusi soal penyembuhan penyakit.

Dilaporkan karena curiga

[Bintang] Dengan Keahlian Merias Wajah, Perempuan 42 Tahun Menipu Brondong untuk Dapat Rp12 Miliar
Ilustrasi penjara.

"Karena orang-orang pernah membaca berita tentang orang yang mengambil keuntungan dari penyakit palsu, maka kerabat dan rekan kerjanya (Krecskay) curiga dan memutuskan melaporkannya," ujar Sanders.

Krecskay kini keluar dari penjara dengan jaminan USD 2.500 atau sekitar Rp 35 juta dan dijadwalkan akan didakwa pada 4 Maret mendatang di Pengadilan Negeri Kenton.

Hal yang sama terjadi tahun 2017 lalu, dimana seorang mantan pelajar Northern Kentucky University berusia 20 tahun dituduh memalsukan penyakit kanker demi mendapatkan uang.

Berita inilah yang kemudian membuat kerabat dan rekan Krecskay melaporkan dirinya karena kasusnya hampir sama.

"Ketika seseorang menggunakan penyakit sebagai senjata untuk mendapatkan uang, hal tersebut tentu akan memancing amarah orang-orang yang benar-benar berjuang memerangi kanker," pungkas Sanders.

"Hal itu juga akan membuat para dermawan yang berniat mendonasikan uangnya takut, dan siapa yang paling dirugikan? Orang yang benar-benar menderita kanker itu," tambahnya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya