Harga Emas Melonjak karena Pelemahan dolar AS dan Bursa Saham

Kenaikan harga emas adalah fakta bahwa IMF menurunkan pertumbuhan ekonomi global dari 3,5 persen nmenjadi 3,3 persen.

oleh Arthur Gideon diperbarui 10 Apr 2019, 06:46 WIB
Diterbitkan 10 Apr 2019, 06:46 WIB
20151109-Ilustrasi-Logam-Mulia
Ilustrasi Logam Mulia (iStockphoto)

Liputan6.com, Jakarta - Harga emas naik ke level tertinggi dalam lebih dari satu pekan pada perdagangan Selasa karena dolar AS dan pasar saham melemah. Pelemahan ini terjadi usai IMF memangkas perkiraan pertumbuhan ekonomi global untuk tahun ini.

Selain itu, langkah bank sentral meningkatkan pembelian emas juga menjadi pendorong keknaikan harga emas pada perdagangan Selasa.

Mengutip CNBC, Rabu (10/4/2019), harga emas di pasar spot naik 0,5 persen menjadi USD 1.303,98 per ounce, setelah mencapai level tertinggi sejak 28 Maret di USD 1.306,09 per ounce.

Sedangkan untuk harga emas berjangka AS diselesaikan naik USD 6,40 ke level USD USD 1.308,30 per ounce.

Analis senior RJO Futures Bob Haberkorn menjelaskan, alasan utama kenaikan harga emas adalah fakta bahwa IMF menurunkan pertumbuhan ekonomi global dari 3,5 persen nmenjadi 3,3 persen.

"Ditambah dengan berita selama akhir pekan bahwa China meningkatkan cadangan emas mereka memiliki sehingga mendorong perdagangan emas yang lebih tinggi saat ini, ”kata dia.

"Ramalan IMF membuat kegelisahan di pasar, beberapa investor memindahkan dananya ke pembelian aman," lanjut Bob.

"Kami akan melihat pergerakan harga emas akan kembali ke USD 1.325 selama sekitar dua minggu ke depan," ia memprediksi.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

IMF dan China

20151109-Ilustrasi-Logam-Mulia
Ilustrasi Logam Mulia (iStockphoto)

IMF memangkas perkiraan pertumbuhan global untuk 2019 dan memperingatkan pertumbuhan bisa melambat lebih lanjut jika ketegangan perdagangan tetap ada.

Cina, konsumen emas terbesar di dunia, meningkatkan cadangan emasnya selama empat bulan berturut-turut pada bulan Maret. Selain itu Turki juga meningkatkan kepemilikan akan emas.

Indeks dolar jatuh ke level terendah dalam lebih dari seminggu, sementara indeks utama Wall Street turun.

Data AS yang lemah mendorong permintaan untuk emas. Lowongan pekerjaan jatuh pada bulan Februari dan ada penurunan pesanan baru untuk barang-barang buatan A.S. Data payroll non-pertanian minggu lalu menandakan perlambatan pertumbuhan upah.

Perdagangan Sebelumnya

20151109-Ilustrasi-Logam-Mulia
Ilustrasi Logam Mulia (iStockphoto)

Pada perdagangan sehari sebelumnya, harga emas naik 1 persen dan menembus level USD 1.300 per ounce. Harga emas terus berada di level tertinggi selama satu pekan karena dolar AS tergelincir dan berhentinya reli di pasar saham.

Pada perdagangan Senin, harga emas di pasar spot naik 0,5 persen ke level USD 1.297,22 per ounce pada penutupan perdagangan Senin. Namun sebelumnya harga emas sempat naik 1 persen dan tembus level USD 1.303,61 per ounce. Angka tersebut merupakan level tertinggi sejak 28 Maret.

Sedangkan harga emas berjangka AS diselesaikan USD 6,30 lebih tinggi ke level USD 1.301,90 per ounce.

"Ada sedikit pelonggaran selera risiko, dolar AS lemah dan kami juga melihat akuisisi emas Bank sentral China. Kombinasi semua faktor ini telah memindahkan emas ke USD 1.300-an," kata Bart Melek, analis komoditas di TD Securities, Toronto AS.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya