BI Kembali Tahan Bunga Acuan di 6 Persen

Bulan ini merupakan kali ketujuh BI menahan suku bunga acuannya pada angka 6 persen.

oleh Liputan6.com diperbarui 20 Jun 2019, 14:31 WIB
Diterbitkan 20 Jun 2019, 14:31 WIB
BI Tahan Suku Bunga Acuan
Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo menggelar konferensi pers di Jakarta, Kamis (17/1). Rapat Dewan Gubernur (RDG) BI Januari 2019 memutuskan untuk mempertahankan BI 7-day Reverse Repo Rate (BI7DRR) sebesar 6 persen. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Rapat Dewan Gubernur (RDG) bulan Juni 2019 Bank Indonesia (BI) memutuskan untuk kembali menahan Bank Indonesia (BI) 7-day Reverse Repo Rate atau suku bunga acuan pada angka 6 persen. BI juga menahan suku bunga Deposit Facility pada angka 5,25 persen dan Lending Facility 6,75 persen.

"Rapat Dewan Gubernur BI pada 19-20 Juni 2019 memutuskan untuk mempertahankan BI 7-day repo" ujar Gubernur Bank Indonesia (BI), Perry Warjiyo, di Kantor BI, Jakarta, Kamis (20/6/2019).

Bulan ini merupakan kali ketujuh BI menahan suku bunga acuannya pada angka 6 persen. Keputusan tersebut juga sesuai dengan prediksi berbagai pihak.

Head of Sales and Distribution PT Ashmore Asset Management Indonesia, Steven Satya Yudha menuturkan, BI masih tahan suku bunga acuan. BI diperkirakan pertahankan suku bunga acuan ini untuk mempertahankan stabilitas rupiah.

Selain itu, Bank Sentral Amerika Serikat (AS) atau the Federal Reserve juga tetap pertahankan suku bunga acuannya. Steven menuturkan, the Federal Reserve juga baru membuka peluang untuk menurunkan suku bunga acuan meski dilakukan dalam beberapa bulan ke depan.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Serupa dengan The Fed

The Fed
The Fed (www.n-tv.de)

Selain itu, Steven melihat arah kebijakan Bank Indonesia (BI) akan serupa dengan the Federal Reserve untuk membuka peluang menurunkan suku bunga pada 2019.

"Namun perspektif BI kami lihat adalah stabilitas rupiah. Sehingga yang ditunggu BI adalah portofolio flow yang agresif untuk membiayai defisit baru mereka akan cut,” ujar Steven saat dihubungi Liputan6.com, Kamis (20/6/2019).

Ia menambahkan, dengan sentimen bank sentral AS tahan suku bunga dan kabar bank sentral Eropa, pasar akan tetap stabil terutama obligasi dan rupiah.

Reporter: Yayu Agustini Rahayu

Sumber: Merdeka.com

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya