Hingga Oktober, Program Satu Juta Rumah Capai 1,04 Juta Unit

Pengembang perumahan juga berhasil membangun 480.520 unit rumah.

oleh Maulandy Rizky Bayu Kencana diperbarui 02 Nov 2019, 19:41 WIB
Diterbitkan 02 Nov 2019, 19:41 WIB
Rumah Bersubsidi.
Capaian program Satu Juta Rumah selama tiga tahun (2015-2017), telah tercapai 2,49 juta unit.

Liputan6.com, Jakarta Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melaporkan, capaian program Satu Juta Rumah sampai akhir Oktober, tepatnya per 28 Oktober 2019 lalu, telah menembus pembangunan 1.040.961 unit rumah di seluruh Indonesia.

"Alhamdulillah karena angka satu juta unit ini sudah mencapai target yakni melebihi angka satu juta unit. Pengembang melalui berbagai asosiasi pengembang perumahan dan perbankkan juga ikut andil dalam pembangunan rumah untuk masyarakat," kata Direktur Jenderal Penyediaan Perumahan Kementerian PUPR, Khalawi Abdul Hamid dalam pesan tertulisnya, Sabtu (2/11/2019).

Khalawi mengatakan, program Satu Juta Rumah ini sukses melewati target berkat berkat dukungan dari seluruh stakeholder bidang perumahan, khususnya dari masyarakat dan sektor swasta masyarakat.

"Capaian Program Satu Juta ini merupakan hasil kerja sama dan saling bahu membahu antar stakeholder bidang perumahan," ungkap dia.

Berdasarkan data Kementerian PUPR, pembangunan yang dilaksanakan oleh Kementeian PUPR berjumlah 189.809 unit, terdiri dari rumah khusus 195 unit, rumah swadaya 133.979 unit, dan Dana Alokasi Khusus (DAK) Perumahan 55.635 unit. Kementerian/Lembaga lain juga ikut berperan dalam program ini dengan membangun 37.582 unit rumah.

Pemerintah daerah (pemda) tercatat juga berhasil membangun rumah sebanyak 27.558 unit rumah. Hasil pembangunan rumah dari pemda terdiri dari rumah susun sebanyak 384 unit, rumah swadaya berupa pembangunan rumah baru sebanyak 9.309 unit, dan peningkatan kualitas rumah sebanyak 17.865 unit.

Sedangkan pengembang perumahan juga berhasil membangun 480.520 unit rumah. Dukungan dari sektor swasta melalui corporate social responsibility (CSR) sebanyak 101 unit dan masyarakat yang membangun rumah secara swadaya 6.582 unit. Total capaian pembangunan rumah untuk Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR) sebanyak 742.152 unit rumah.

Adapun pembangunan rumah untuk non-MBR tercatat sebanyak 298.809 unit rumah. Angka capaian pembangunan rumah tersebut terdiri dari pembangunan rumah yang dilaksanakan oleh pengembang perumahan untuk rumah tapak sebanyak 123.355 unit dan rumah susun sebanyak 171.845 unit. Sementara pembangunan rumah yang dilaksanakan oleh masyarakat sendiri sebanyak 3.609 unit.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Strategi dan Inovasi

20171010-untungnya beli rumah bersubsidi
Harga rumah bersubsidi umumnya jauh lebih murah dengan penawaran tenor panjang 10-20 tahun.

Lebih lanjut, Khalawi menyampaikan, Direktorat Jenderal Penyediaan Perumahan telah menyiapkan sejumlah strategi dan inovasi khusus untuk pelaksanaan program Satu Juta Rumah ke depannya.

"Kementerian PUPR ke depan sudah menyiapkan strategi khusus berupa penguatan dan inovasi agar pelaksanaan Program Satu Juta Rumah bisa berjalan dengan baik di lapangan," ujar dia.

Beberapa strategi dan inovasi yang akan dilaksanakan diantaranya terkait dengan masalah perizinan perumahan, pemangkasan regulasi yang tumpang tindih, menggandeng partisipasi aktif komunitas masyarakat dan melaksanakan Program Tabungan Perumahan Rakyat (Tapera).

"Kami akan mendorong pemerintah daerah membuat regulasi terkait kemudahan perizinan perumahan baik di tingkat pusat maupun daerah. Selain itu regulasi yang dirasa tumpang tindih akan kita pangkas," terang Khalawi.

Selain itu, Kementerian PUPR disebutnya juga mendorong skema pembiayaan perumahan melalui program Tapera untuk mengatasi salah satu masalah perumahan di kalangan masyarakat terkait pembiayaan perumahan.

Dia menyatakan, program Tapera ini akan dioptimalkan agar masyarakat bisa menabung untuk memiliki rumah yang mereka inginkan. Selain itu, Kementerian PUPR akan kembangkan pola pembiayaan lainnya seperti micro finance di sektor perumahan.

"Mungkin ke depan dana APBN hanya sebagai stimulan masyarakat untuk membangun rumah atau masyarakat kita gerakan untuk menyadari pentingnya program penyediaan perumahan melalui dukungan komunitas-komunitas untuk bangkit dalam pembangunan rumah," tandasnya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya