2 Proyek Underpass di Yogyakarta Rampung di Desember 2019

Kementerian PUPR tengah membangun dua underpass di Yogyakarta yaitu Underpass Kentungan dan Underpass Bandara Kulon Progo

oleh Maulandy Rizky Bayu Kencana diperbarui 20 Nov 2019, 10:00 WIB
Diterbitkan 20 Nov 2019, 10:00 WIB
Underpass di Yogyakarta
Underpass di Yogyakarta (dok: PUPR)

Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melalui Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) VII Jawa Tengah tengah menyelesaikan proyek pembangunan dua underpass di Yogyakarta, yakni Underpass Kentungan dan Underpass New Yogyakarta International Airport (NYIA) di Kulonprogo.

Keberadaan 2 underpass ini dipercaya akan memperlancar arus lalu lintas di sekitar bandara baru NYIA dan menuju ke Kaliurang.

Kepala Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) VII Akhmad Cahyadi mengatakan, pembangunan Underpass Kentungan di perempatan Jalan Kaliurang-Ringroad Utara, Kabupaten Sleman, Yogyakarta sepanjang 900 meter bertujuan untuk mengurai simpul kemacetan akibat pertemuan lalu lintas dari empat arah antara Jalan Kaliurang dengan Jalan Padjajaran.

Pekerjaan Underpass Kentungan saat ini progresnya telah mencapai 75 persen, dengan anggaran sebesar Rp 110 miliar dikerjakan kontraktor PT Istaka Karya (Persero).

"Melihat progress tersebut, kami optimis pekerjaan underpass Kentungan dapat diselesaikan pada akhir Desember 2019," ungkapnya, Rabu (20/11/2019).

Underpass Kentungan, sambung Cahyadi, terdiri dari konstruksi terowongan (slab tertutup) dua lajur sepanjang 224 meter, jalan pendekat arah timur dan barat masing-masing sepanjang 386 meter dan 288 meter.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Underpass NYIA

Konstruksi Underpass Bandara Kulon Progo
Konstruksi Underpass Bandara Kulon Progo (dok: PUPR)

Sedangkan untuk pekerjaan underpass New Yogyakarta International Airport (NYIA), ia melanjutkan, dibangun di bawah bandara sepanjang 1,3 km yang akan menjadi underpass terpanjang di Indonesia.

Pembangunan dilakukan agar akses Jalan Nasional Pantai Selatan Jawa (Pansela) yang menghubungkan Purwokerto dan Yogyakarta tetap terbuka karena pembangunan Bandara NYIA memotong jalan Pansela yang lama.

Proyek underpass ini dikerjakan oleh PT Wijaya Karya–MCM (KSO) dengan anggaran sebesar Rp 239 miliar bersumber dari dana Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) Tahun Anggaran 2018-2019.

"Underpass NYIA progresnya sat ini telah mencapai 99,3 persen, tinggal menyelesaikan pekerjaan struktur tanah, drainase, serta ornamen-ornamennya. Insya Allah, akan selesai pada awal Desember 2019 sekaligus bisa mendukung libur Natal dan Tahun Baru (Nataru)," tutur Cahyadi.

Underpass Terpanjang di Indonesia Ditargetkan Rampung Desember 2019

(Foto: Dok Kementerian PUPR)
Underpass Brigjen Katamso, Medan, Sumatera Utara (Foto: Dok Kementerian PUPR)

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) tengah menyelesaikan pembangunan underpass Bandara Kulonprogo atau New Yogyakarta International Airport (NYIA). Dibangun di bawah bandara, underpass sepanjang 1,3 kilometer ini akan jadi yang terpanjang di Indonesia.

Menteri PUPR Basuki Hadimuljono menyatakan, underpass ini nantinya akan menjadi akses jalan nasional Pantai Selatan (Pansela) Jawa yang menghubungkan Purwokerto dan Yogyakarta.

"Underpass terpanjang ini merupakan bagian dari Jalan Nasional Pansela Jawa. Dalam pembangunannya, faktor keamanan harus betul-betul diperhatikan," kata Basuki Hadimuljono saat meninjau lokasi pembangunan, dilansir dari halaman resmi kementerian PUPR, Senin (8/4/2019).

Basuki memerintahkan Dirjen Bina Marga untuk memperhitungkan secara cermat seluruh aspek keamanan dan keselamatan underpass serta menambah emergency exit pada underpass tersebut.

"Ini ada dua emergency exit, kalau menurut saya harus ditambah dua lagi. Saat ini masih dibahas untuk kajian lebih mendalam untuk menambah aspek keamanannya," ujarnya.

Pembangunan underpass yang dilakukan sejak November 2018, progresnya kini sudah mencapai 30% dan ditargetkan selesai pada Desember 2019.

Sementara itu biaya pembangunan bersumber dari Surat Berharga Syariah Negara (SBSN)/Sukuk Negara Tahun Anggaran 2018-2019 sebesar Rp 293,18 miliar. (Dewi Larasati)

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya