BI Siap Tukar Uang yang Rusak karena Banjir

BI hanya melayani penukaran untuk uang berdenominasi rupiah yang rusak terendam banjir.

oleh Arthur Gideon diperbarui 03 Jan 2020, 17:00 WIB
Diterbitkan 03 Jan 2020, 17:00 WIB
Rupiah Stagnan Terhadap Dolar AS
Teller tengah menghitung mata uang dolar AS di penukaran uang di Jakarta, Rabu (10/7/2019). Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) ditutup stagnan di perdagangan pasar spot hari ini di angka Rp 14.125. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Bank Indonesia (BI) menyatakan masyarakat bisa menukarkan uang rupiah yang rusak akibat terendam banjir di kawasan Jabodetabek, dengan uang keadaan layak di loket Bank Sentral.

Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI Onny Widjanarko menjelaskan, masyarakat yang ingin menukarkan uang rupiah rusak akibat banjir dapat membawa uang tersebut ke loket-loket di kantor Bank Indonesia. Namun, ada beberapa kriteria uang rusak yang dapat ditukarkan.

Di loket BI, petugas akan memeriksa kelayakan uang rupiah tersebut. Beberapa kriteria uang rupiah rusak yang dapat ditukarkan adalah uang tersebut merupakan uang asli. Kemudian fisik kertas masih utuh minimal 2/3 bagian dari keseluruhan fisik uang itu.

"Selain syarat-syarat itu, bawa saja ke loket BI. Nanti akan dibantu petugas," kata Onny dikutip dari Antara, Jumat (3/1/2020).

Namun, BI hanya melayani penukaran untuk uang berdenominasi rupiah yang rusak terendam banjir. Bank Sentral tidak akan melayani penukaran uang valuta asing.

"Uang rupiah bisa dengan beberapa kriteria. Uang valas tidak bisa," ujar Onny.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Operasional Biasa

20161213-Antrean-Uang-Baru-AY1
Beberapa pecahan uang baru yang sudah dikeluarkan oleh Bank Indonesia yang dapat ditukarkan di Blok M, Jakarta, Senin (19/12). Sedangkan uang rupiah logam terdiri atas pecahan Rp 1.000, Rp 500, Rp 200, dan Rp 100. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Selain itu, BI juga turut memastikan kegiatan operasional sistem pembayaran dan operasi moneter tetap berjalan normal di tengah bencana banjir Jabodetabek.

Otoritas juga akan menjaga kondisi pasar uang tetap berjalan lancar dan normal guna menjaga likuiditas dan stabilitas perekonomian.

"BI akan senantiasa berkoordinasi dengan perbankan dan lembaga/otoritas terkait lainnya untuk menjamin kelangsungan layanan sistem pembayaran nontunai dan tunai secara aman dan lancar bagi masyarakat," katanya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya