Liputan6.com, Jakarta Ketua Ikatan Pedagang Pasar Indonesia (IKAPPI) Abdullah Mansuri telah menginstruksikan jaringan di daerah untuk bergerak membersihkan pasar-pasar tradisional yang terdampak langsung banjir.
Dia meminta anggota IKAPPI khususnya di Jabodetabek untuk gotong royong membersihkan pasar dari sisa bekas banjir.
"Agar para pedagang bisa beraktivitas kembali," ujar Abdullah saat dihubungi merdeka.com, di Jakarta Sabtu (4/1).
Advertisement
Akibat banjir pada 1-3 Januari 2019, setidaknya ada 73 pasar tradisional di Jabodetabek terdampak langsung maupun tidak langsung. Salah satu pasar yang lumpuh total kata Abdullah yakni Pasar Cikeas di Bogor, Jawa Barat.
Â
Baca Juga
Harus diakui, pihaknya tidak bisa memberikan banyak bantuan kepada para pedagang terdampak. Namun, saat ini tengah mengupayakan agar akses menuju pasar kembali terbuka agar aktivitas di pasar tradisional bisa brjalan kembali.
"IKAPPI hanya bisa sebatas mendorong agar aktivis pasar di tiap daerah dan unit pasar bekerja sama dengan pedagang untuk membersihkan pasar," tuturnya.
Reporter:Â Anisyah Al Faqir
Sumber: Merdeka.com
Minta Bantuan Pemerintah
Dia meminta para pedagang memperbaiki sendiri asetnya yang masih bisa digunakan. Sementara untuk aset rusak parah, IKAPPI mendorong pemerintah setempat memberikan bantuan atau subsidi perbaikan.
Misalnya lapak yang bocor, berantakan, dan hilang karena terseret banjir. "Itu yang perlu disubsidi pemerintah agar bisa berdagang seperti sedia kala," ucap Abdullah.
IKAPPI juga membuka jalinan kerja sama dengan pemerintah untuk melakukan pendataan untuk selanjutnya diberikan bantuan perbaikan.
"Kami mendorong pemerintah bersedia peduli, paling tidak bersama kami melakukan pendataan," tutup Abdullah.
Advertisement