Kemenko Maritim Bahas Pengaturan Alur Laut Indonesia

Dalam rapat tersebut dibahas mengenai kesiapan Indonesia untuk menerapkan TSS yang akan diberlakukan Juli 2020 mendatang.

oleh Liputan6.com diperbarui 31 Jan 2020, 17:22 WIB
Diterbitkan 31 Jan 2020, 17:22 WIB
20161025-Tol-Laut-IA6
Petugas berjaga didekat KM Caraka Jaya Niaga III-4 yang digunakan sebagai kapal tol laut logistik Natuna di Tanjung Priok, Jakarta Utara, Selasa (25/10). Tol Laut tersebut bertujuan menekan disparitas harga di Natuna. (Liputan6.com/Immanuel Antonius)

Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Maritim dan Investasi mengundang Komandan Sekolah Staf dan Komando TNI Angkatan Laut (Danseskoal) Laksamana Muda TNI Amarulla Octavian untuk membahas rencana pemberlakuan Traffic Separation Scheme (TSS).

Dalam rapat tersebut dibahas mengenai kesiapan Indonesia untuk menerapkan TSS yang akan diberlakukan Juli 2020 mendatang.

"(Rapat tadi) Melihat kesiapan Indonesia sebagai negara kepulauan tersebar di dunia," kata Penasehat Menko Maritim dan Investasi Bidang Hankam, Marsetyo di Kantor Kementerian Koordinator Bidang Maritim dan Investasi, Jakarta, Jumat (31/1/2020).

Mantan Kepala Satuan Angkatan Laut (Kasal) ini menjelaskan, TSS akan diberlakukan di dua Alur Laut Kepulauan Indonesia (ALKI). ALKI 1 di Selat Sunda dan ALKI 2 di Selat Lombok.

Mengingat realisasi TSS semakin dekat, maka perlu dibahas persiapan sejumlah pihak terkait. Misalnya Kementerian Perhubungan, Basarnas, Bakamla, TNI Angkatan Laut dan sebagainya.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Indonesia Jadi Negara Pertama

Angkutan Tol Laut Sumbang Kenaikan Volume Distribusi Logistik Nasional
Setelah mampu menurunkan disparitas harga sebanyak 15-20 persen di sejumlah wilayah di Indonesia Bagian Timur, kini tol laut menyumbang kenaikan volume distribusi logistik nasional di tahun 2018.

Marsetyo mengatakan Indonesia akan menjadi negara pertama menerapkan TSS di wilayah perairannya. Dia menganalogikan TSS seperti jalan tol di darat.

Nantinya kapal yang melewati jalur tersebut akan dikenakan tarif.

"Kan tahap awal gratis tapi lama-lama bayar," kata Marsetyo.

Reporter: Anisyah Al Faqir

Sumber: Merdeka.com

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya