Harga Emas Turun 1,6 Persen di Tengah Upaya Perbaikan Ekonomi Global

Harga emas di pasar spot turun 1,6 persen menjadi USD 1.683,72 per ounce.

oleh Septian Deny diperbarui 01 Mei 2020, 07:30 WIB
Diterbitkan 01 Mei 2020, 07:30 WIB
20151109-Ilustrasi-Logam-Mulia
Ilustrasi Logam Mulia (iStockphoto)

Liputan6.com, Jakarta - Harga emas jatuh pada perdagangan Kamis (Jumat waktu Jakarta). Namun harga emas ini masih berada dalam bulan terbaiknya sejak Agustus 2019 lalu berkat sejumlah stimulus guna membendung kerusakan ekonomi yang disebabkan oleh wabah virus corona (COVID-19).

Dikutip dari CNBC, Jumat (1/5/2020), harga emas di pasar spot turun 1,6 persen menjadi USD 1.683,72 per ounce, setelah mencapai titik terendah sejak 22 April di USD 1.680,25. Sedangkan harga emas berjangka AS menetap 1,1 persen pada 1.694,20.

Sepanjang April, harga emas naik lebih dari 7 persen setelah mencapai USD 1.746,50 per ons pada 14 April, tertinggi lebih dari tujuh tahun.

“Kekhawatiran tentang virus tampaknya sedikit surut karena lebih banyak negara membuka dan melonggarkan pembatasan," kata Edward Meir, Analis di ED&F Man Capital Markets.

Perdana Menteri Boris Johnson mengatakan Inggris sekarang melewati puncak wabah virus corona dan berjanji untuk menetapkan strategi untuk menghentikan lockdown minggu depan, bergabung dengan ekonomi lain seperti Amerika Serikat, Selandia Baru dan Australia secara bertahap mengurangi pembatasan.

Pada hari Rabu, The Fed mempertahankan suku bunga mendekati nol dan berjanji untuk memperluas program darurat yang diperlukan untuk membantu ekonomi yang terpukul.

Data Tenaga Kerja AS

PHK
Ilustrasi: PHK Karyawan (Sumber: IEEE Spectrum)

Data menunjukkan jutaan lebih banyak orang Amerika mengajukan klaim untuk tunjangan pengangguran pekan lalu, menunjukkan PHK menyebar ke industri yang awalnya tidak secara langsung dipengaruhi oleh penutupan bisnis dan gangguan yang berkaitan dengan coronavirus.

"Klaim pengangguran jelas mungkin salah satu indikator ekonomi paling dramatis tentang bagaimana kita telah dipengaruhi oleh virus corona dan saya tidak melihat klaim pengangguran itu berbalik dengan cepat begitu kita mulai membuka kembali," kata David Meger, direktur logam berdagang di High Ridge Futures.

Untuk logam mulia lainnya, perak tergelincir 3,1 persen menjadi USD 14,89 per ons dan berada dalam kenaikan bulanan terbesar sejak Oktober.

Palladium naik 2 persen menjadi USD 1.974,97 per ons, tetapi berada di jalur untuk penurunan bulanan terbesar sejak November 2015. Sedangkan Platinum stabil di USD 774,88 dan siap untuk kenaikan bulanan pertama dalam empat.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya