Pemberangkatan Haji Dibatalkan, Garuda Indonesia Kian Merana

Penerbangan haji menjadi salah satu penerbangan andalan untuk mendongkrak keuangan perusahaan tiap tahunnya

oleh Maulandy Rizky Bayu Kencana diperbarui 02 Jun 2020, 13:30 WIB
Diterbitkan 02 Jun 2020, 13:30 WIB
Garuda Perbolehkan Ambil Video dan Foto di Pesawat
Pesawat Garuda Indonesia terparkir di Terminal 3 bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Banten, Rabu (24/7/2019). Maskapai penerbangan Garuda Indonesia mengeluarkan kebijakan terbaru terkait pengambilan gambar ataupun video di dalam pesawat oleh penumpang ataupun awak kabin. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Staf Khusus Menteri BUMN Arya Sinulingga mengatakan, PT Garuda Indonesia (Persero) harus mau menerima konsekuensi pembatalan pemberangkatan jamaah haji Indonesia ke Arab Saudi pada tahun ini.

"Itu konsekuensi-konsekuensi lah. Semua negara juga ngalamin penerbangannya," kata Arya dalam sesi diskusi online, Selasa (2/6/2020).

Sebelumnya, Menteri Agama Fachrul Razie telah mengumumkan keputusan dalam penyelenggaraan haji 2020 atau 1441 H. Menurutnya, pemerintah memutuskan untuk membatalkan pemberangkatan jamaah haji Indonesia ke Tanah Suci.

"Keputusan ini diambil dikarenakan Arab Saudi tak kunjung membuka akses bagi jamaah haji dari negara manapun. Akibatnya, pemerintah tidak mungkin lagi memiliki cukup waktu untuk melakukan persiapan utamanya dalam pelayanan dan perlindungan jamaah," ucapnya.

 

Catatan Penerbangan Haji Garuda Indonesia

Garuda Indonesia
Ilustrasi maskapai penerbangan Garuda Indonesia saat berhenti di apron Bandara Adi Soemarmo.(Liputan6.com/Fajar Abrori)

Garuda Indonesia yang kerap melayani angkutan haji tiap tahunnya turut terkena imbas kebijakan tersebut. Padahal, penerbangan haji bisa jadi salah satu opsi untuk menaikan keuangan perusahaan yang kini jumlah penumpangnya menurun tajam akibat wabah pandemi corona.

Sebagai perbandingan, Garuda Indonesia pada 2019 lalu memberangkatkan 82.961 jamaah haji ke tanah suci. Catatan lainnya, ketepatan penerbangannya pun lebih tinggi dibanding target sebesar 90 persen, yakni mencapai 97,6 persen.

Saat ini Garuda Indonesia tengah dihadapkan berbagai tantangan berat akibat pandemi corona. Perusahaan tengah melakukan efisiensi besar-besaran demi tetap bertahan. Terbaru, maskapai penerbangan plat merah tersebut telah melakukan PHK sejumlah pilotnya.

Belum masalah corona ini usai, pemerintah telah membatalkan pemberangkatan haji untuk 2020. Padahal penerbangan haji diharapkan bisa menjadi pendapatan perusahaan usai pademi corona.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya