Harga Minyak Naik 1 Persen Usai OPEC Pertimbangkan Pangkas Produksi Lagi

Harga minyak naik sekitar USD 1 per barel pada hari Selasa

oleh Ilyas Istianur Praditya diperbarui 03 Jun 2020, 09:00 WIB
Diterbitkan 03 Jun 2020, 09:00 WIB
Ilustrasi tambang migas
Ilustrasi tambang migas (iStockPhoto)

Liputan6.com, Jakarta - Harga minyak naik sekitar USD 1 per barel pada hari Selasa di tengah ekspektasi bahwa produsen utama akan setuju untuk memperpanjang penurunan produksi dalam konferensi video yang kemungkinan akan diadakan minggu ini dan negara-negara bagian AS memulai kembali kegiaran bisnisnya setelah lockdown virus corona.

Dikutip dari laman CNBC, Rabu (3/6/2020), harga minyak mentah West Texas Intermediate naik USD 1,37, atau 3,87 persen, menjadi menetap di USD 36,81 per barel. Minyak mentah Brent naik 2,7 persen, atau USD 1,04, menjadi USD 39,36 per barel.

Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak dan lainnya termasuk Rusia, sebuah kelompok yang dikenal sebagai OPEC +, sedang mempertimbangkan untuk memperpanjang pengurangan produksi mereka sebesar 9,7 juta barel per hari (bpd), atau sekitar 10 persen dari produksi global, menjadi Juli atau Agustus, pada sebuah pertemuan diharapkan akan diadakan pada 4 Juni.

"Kemungkinan besar, OPEC + dapat memperpanjang pemotongan saat ini hingga 1 September, dengan pertemuan yang ditetapkan sebelum itu untuk memutuskan langkah selanjutnya," kata kepala riset komoditas Citi, Edward Morse.

Di bawah rencana awal OPEC +, pemotongan itu akan dijalankan hingga Mei dan Juni, turun menjadi 7,7 juta barel per hari dari Juli hingga Desember.

Arab Saudi telah mendorong untuk menjaga pemotongan yang lebih dalam di tempat lebih lama, kata sumber. Ini menjadi salah satu sentimen penggerak harga minyak.

 

Kegiatan Bisnis di AS Dibuka Kembali

lustrasi tambang migas
Ilustrasi tambang migas (iStockPhoto)

Pembukaan kembali bisnis secara bertahap di semakin banyak negara bagian AS dan negara-negara di seluruh dunia juga mendorong harga minyak.

“Ketika ekonomi terbuka, semakin banyak orang di jalan. Itu akan bagus, tentu saja, untuk minyak mentah," kata Bob Yawger, direktur masa depan energi di Mizuho di New York.

Permintaan bensin yang terus meningkat di Amerika Serikat dan penurunan persediaan minyak mentah di pusat penyimpanan minyak negara di Cushing, Oklahoma, juga telah mendukung harga, kata Yawger.

Kelompok industri American Petroleum Institute akan merilis laporan persediaan minyak mingguannya di kemudian hari, dengan data resmi menyusul pada hari Rabu.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Live Streaming

Powered by

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya