Badai Corona Belum Usai, Indonesia Siap Kirim 88.973 Pekerja Migran ke Luar Negeri

Pemerintah resmi membuka kembali penempatan pekerja migran Indonesia.

oleh Pipit Ika Ramadhani diperbarui 30 Jul 2020, 16:30 WIB
Diterbitkan 30 Jul 2020, 16:30 WIB
Menaker Ida Raih Gelar Doktor Ilmu Pemerintahan
Menaker Ida Raih Gelar Doktor Ilmu Pemerintahan (Foto: Humas Kemnaker)

Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah telah membuka kembali penempatan Pekerja Migran Indonesia (PMI). Hal ini ditandai dengan dicabutnya Peraturan Menteri Ketenagakerjaan No 151/2020 tentang penghentian sementara penempatan Pekerja Migran Indonesia.

Padahal saat ini badai Covid-19 masih belum usai. Malah, sejumlah negara tengah menghadapi gelombang kedua penyebaran Covid-19 ini.

Badan Pelindung Pekerja Migran (BP2MI) mencatat sebanyak 88.973 calon pekerja migran Indonesia (CPMI) di sisko BP2MI yang siap berangkat. Dari jumlah CPMI tersebut, berpotensi menghasilkan devisa sekitar Rp 3,8 triliun.

“Kalau dihitung secara ekonomi dari jumlah pekerja migran tersebut, potensi remitansi yang dihasilkan cukup besar. Jadi gak ada alasan kalau pemerintah menunda-nunda (pembukaan ini),” kata Menteri Ketenagakerjaan, Ida Fauziyah dalam video konferensi, Kamis (30/7/2020).

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:


Syarat Terpenuhi

Pekerja Migran di Bandara Soekarno Hatta. Dok AP II
Pekerja Migran di Bandara Soekarno Hatta. Dok AP II

Ida merincikan, berdasarkan data BP2MI jumlah remitansi pada 2019 mencapai Rp 160 triliun dari 3.742.440 pmi. “Merujuk data tersebut, jika jumlah cpmi yang akan berangkat itu 88.974, maka akan berpotensi menghasilkan devisa sekitar Rp 3,8 triliun,” kada dia.

Siap berangkat yang dimaksudkan, yakni telah melalui rangkaian proses keberangkatan. Seperti syarat untuk bekerja di luar negeri, mulai dari registrasi, pelatihan, uji kompetensi, pemeriksaan kesehatan, memiliki visa, dan lainnya.

“Itu sudah ada 88 973 cpmi yang sedianya akan berangkat ke 22 negara penempatan,” beber Ida.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya