BPS: Angka Inflasi 2020 Terendah dalam Sejarah

Inflasi pada Desember 2020 banyak dipengaruhi oleh naiknya harga komoditas di antaranya cabai merah, telur ayam ras, cabai rawit dan tarif angkutan udara.

oleh Liputan6.com diperbarui 04 Jan 2021, 13:46 WIB
Diterbitkan 04 Jan 2021, 13:45 WIB
Akibat Covid-19, BPS Catat Inflasi Sebesar 0,08 Persen Pada April
Pedagang menata dagangannya di Pasar Senen, Jakarta, Selasa (5/5/2020). Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat inflasi pada April 2020 sebesar 0,08% yang disebabkan permintaan barang dan jasa turun drastis akibat pandemi COVID-19. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Badan Pusat Statistik (BPS) mengumumkan angka inflasi pada Desember 2020 mencapai 0,45 persen. Dengan begitu, angka inflasi sepanjang 2020 di angka 1,68 persen. Angka tersebut merupakan terendah sepanjang BPS mengumumkan data inflasi.

“Untuk tahun 2020 (inflasi) sebesar 1,68 persen. Ini kalau kita bandingkan sampai 2014, ini menunjukkan inflasi yang terendah,” kata Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS Setianto, di Jakarta, Senin (4/1/2020).

Ia pun kemudian merincikan angka inflasi setiap tahun mulai dari 2014 yaitu sebesar 8,36 persen, kemudian menurun menjadi 3,35 persen pada 2015, kemudian pada 2016 sebesar 3,02 persen, dan 2017 sebesar 3,61 persen.

Selanjutnya pada 2018 tingkat inflasi mencapai 3,13 persen dan 2019 inflasi tercatat sebesar 2,72 persen.

 

 

Saksikan video pilihan berikut ini:

Pendorong Inflasi

Akibat Covid-19, BPS Catat Inflasi Sebesar 0,08 Persen Pada April
Pedagang menata dagangannya di Pasar Senen, Jakarta, Selasa (5/5/2020). Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat inflasi pada April 2020 sebesar 0,08% yang disebabkan permintaan barang dan jasa turun drastis akibat pandemi COVID-19. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Setianto menjelaskan inflasi pada Desember 2020 banyak dipengaruhi oleh naiknya harga komoditas di antaranya cabai merah, telur ayam ras, cabai rawit dan tarif angkutan udara.

Capaian inflasi itu didapat dari 90 kota Indeks Harga Konsumen (IHK) yang 87 kota di antaranya mengalami inflasi dan tiga kota mengalami deflasi.

Reporter: Dwi Aditya Putra

Sumber: Merdeka.com

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya