Mengintip Proyek Pabrik Kaca Terbesar se-ASEAN di Kawasan Industri Batang

KCC Glass Corporation merupakan produsen kaca terbesar di Asia Tenggara yang berasal dari negara Korea Selatan

oleh Andina Librianty diperbarui 22 Mei 2021, 12:30 WIB
Diterbitkan 22 Mei 2021, 12:30 WIB
Proyek Pabrik Kaca Terbesar se-ASEAN di Kawasan Industri Batang
Proyek pabrik kaca terbesar se-ASEAN di Kawasan Industri Terpadu (KIT) Batang. (Dok. PTPP)

Liputan6.com, Jakarta - PT PP (Persero) Tbk mendukung pembangunan pabrik kaca asal Korea Selatan, KCC Glass Corporation, di Kawasan Industri Terpadu/KIT Batang, Jawa Tengah, mengingat akan memberikan banyak dampak positif bagi perekonomian Indonesia.

"Perseroan sangat mengapresiasi dan senang atas hadirnya tenant pertama di KIT Batang, yaitu KCC Glass Corporation. Kami berharap dengan dilakukannya peletakan batu pertama pembangunan pabrik tenant pertama ini akan menjadi pemicu bagi para investor besar baik asing maupun domestik untuk memutuskan berinvestasi di KIT Batang," kata Direktur Utama PT PP (Persero) Novel Arsyad dikutip dari Antara, Sabtu (22/5/2021).

Pembangunan pabrik pertama di KIT Batang tersebut ditandai dengan dilakukannya prosesi peletakan batu pertama bertempat di lokasi pembangunan, Jawa Tengah.

Dalam acara tersebut antara lain dihadiri oleh Menteri Investasi atau Kepala BKPM Bahlil Lahadalia, Direktur Utama PTPP Novel Arsyad, Direktur Strategi Korporasi & HCM PTPP Yul Ari Pramuraharjo, CEO KCC Glass Corporation Kim Nae Hoan, Direktur Utama KCC Glass Indonesia Lee Young Min, Repubilc of Korea Ambassador Park Tae-Sung, Gubernur Provinsi Jawa Tengah Ganjar Pranowo, serta Bupati Batang Wihaji.

Arsyad mengatakan, PT PP sebagai anggota konsorsium juga sebagai kontraktor nasional terbesar dan terbaik saat ini siap bermitra dengan KCC Glass Corp dalam pembangunan pabrik dengan kualitas terbaik.

Dia yakin kehadiran KCC Glass di KIT Batang tentunya selain akan membawa dampak yang positif bagi perekonomian dan harapan dalam membuka lapangan kerja baru dan meningkatkan kerjasama yang lebih luas antara Indonesia-Korea bagi masyarakat Batang, Jawa Tengah khususnya dan masyarakat Indonesia secara luas.

"Dengan adanya peletakan batu pertama pembangunan pabrik KCC Glass Corp ini bagi kami tidak saja sebagai simbol mulainya pembangunan industri KCC Glass, tapi juga sebagai simbol undangan kepada sejumlah investor lain untuk segera mengikuti jejak perusahaan Korsel tersebut,” Novel Arsyad.

KCC Glass Corporation merupakan produsen kaca terbesar di Asia Tenggara yang berasal dari negara Korea Selatan. Perusahaan tersebut akan menempati lahan seluas 49 hektar dengan nilai investasi sekitar Rp 5 triliun. Proses pembangunan pabrik tersebut direncanakan akan selesai pada tahun 2023 dan mulai beroperasi pada tahun 2024.

 

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

KIT Batang Masuk Proyek PSN

KIT Batang.
Presiden Joko Widodo, beserta Menteri BUMN, para Menteri terkait serta Kepala BKPM meninjau Kawasan Industri Terpadu Batang, Jawa Tengah pada Selasa, 30 Juni 2020. Dok BUMN

Sebelumnya, KCC Glass Corporation telah memiliki 2 pabrik untuk memproduksi kaca yang berlokasi di Yeoju dan Jeonui, Korea Selatan. Dalam catatn Kementerian Investasi/BKPM, Korea Selatan berada pada peringkat 3 negara asal realisasi investasi di Triwulan I tahun 2021 dengan total nilai investasi 0,9 miliar dolar AS yang berasal dari 1.220 proyek.

Proyek pembangunan KIT Batang merupakan salah satu Proyek Strategis Nasional (PSN) yang digagas oleh Pemerintah yang bertujuan mendorong penguatan sektor industri di Indonesia. Oleh karena itu, Perseroan selalu mendukung setiap program yang dicanangkan oleh Pemerintah dalam rangka meningkatkan geliat perekonomian di Indonesia.

KIT Batang terletak di Kabupaten Batang Provinsi Jawa Tengah yang memiliki total luas lahan untuk dikembangkan seluas 4.300 hektar. Pembangunan KIT Batang dibagi menjadi 3 kluster, yaitu Kluster I seluas 3.100 hektare, Kluster II seluas 800 hektare, dan Kluster III seluas 400 hektare.

KIT Batang merupakan salah satu kawasan pilihan yang ditawarkan dapat menjadi sentra industri baru dimana dengan dibukanya kawasan tersebut diharapkan dapat mendatangkan para investor asing untuk berinvestasi di Indonesia.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya