Liputan6.com, Jakarta Pemerintah Jokowi memutuskan untuk memperpanjang subsidi tarif listrik untuk rumah tangga pelanggan 400 VA - 900 VA dan Industri Bisnis hingga bulan Desember 2021. Semula, diskon listrik ini bakal berakhir pada bulan September 2021.
Direktur Pembinaan Pengusahaan Ketenagalistrikan, Ida Nuryatin Finahari memperkirakan, kebutuhan anggaran untuk perpanjangan diskon tarif listrik sampai dengan Desember sebesar Rp4,9 triliun. Alokasi anggaran ini dikhususkan untuk periode Juli sampai Desember 2021.
Baca Juga
"Untuk bulan Juli-Desember dibutuhkan total anggaran, tambahan anggaran sekitar Rp 4.974 miliar," katanya dalam Dialog Produktif Kabar Kamis : Updet Kelanjutan Program Stimulus Listrik, Kamis (29/7/2021).
Advertisement
Adapun target bantuan pelanggan pada Juli hingga September 2021, yakni 26.822.953 pelanggan. Dengan realisasi 18.980.465 pelanggan sejauh ini. Sedangkan target pelanggan di Oktober hingga Desember 2021 atau triwulan IV, mencapai 27.123.249 pelanggan.
Sebelumnya Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati mengatakan, tambahan masa diskon listrik merupakan bagian dari tambahan bantuan sosial yang dikucurkan sebagai tindak lanjut pemberlakuan Pembatasan Pemberlakuan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat.
"Kami akan menambah dan memperpanjang diskon listrik yang seharusnya selesai bulan September untuk 32,6 juta pelanggan," kata Sri Mulyani dalam Konferensi Pers virtual, ditulis Minggu (18/7).
Â
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Tambahan Anggaran
Bendahara Negara itu mengatakan, saat ini pihaknya sudah menyiapkan tambahan anggaran sebesar Rp1,91 triliun untuk bantuan diskon listrik tersebut. Dengan demikian, anggaran diskon listrik naik dari Rp7,58 triliun menjadi Rp9,49 triliun.
Adapun stimulus yang diberikan sampai akhir tahun ini meliputi diskon tarif listrik, dan pelaksanaan pembebasan biaya beban atau abonemen.
"Kami perpanjang biaya abonemen atau biaya beban untuk 1,14 juta pelanggan. Kita perpanjang sepanjang tahun sampai Desember sehingga akan ada tambahan Rp420 miliar dari anggaran menjadi Rp 2,11 triliun," tutup dia
Reporter: Dwi Aditya Putra
Sumber: Merdeka.com
Advertisement