Electrifying Agriculture, Cara PLN Ciptakan Pertanian Modern

Program Electrifying Agriculture yang digagas PT PLN (Persero) telah membawa sektor pertanian menjadi lebih maju dan modern.

oleh Liputan6.com diperbarui 01 Okt 2021, 15:16 WIB
Diterbitkan 01 Okt 2021, 15:16 WIB
Program Electrifying Agriculture
Program Electrifying Agriculture digagas oleh PT PLN (Persero) agar para petani bisa memanfaatkan teknologi dan meningkatkan produktivitas.

Liputan6.com, Jakarta Program Electrifying Agriculture menjadi lompatan besar bagi sektor pertanian Indonesia. Program yang digagas PT PLN (Persero) ini telah membawa sektor pertanian menjadi lebih maju dan modern dengan peningkatan produktivitas mencapai 3 kali lipat, serta efisiensi biaya operasional sebesar 60 persen.

Para petani beralih ke alat-alat dan mesin pertanian (alsintan) berbasis listrik. Sebelumnya, mereka memakai alsintan berbahan bakar fosil yang mahal dan merusak lingkungan.

Didukung listrik PLN, mereka berani berinovasi dan memanfaatkan teknologi guna mendongkrak produktivitas dan menekan biaya operasional sehingga kesejahteraan kian meningkat.

Seluruh manfaat dari program Electrifying Agriculture ini telah dirasakan banyak petani di penjuru negeri. Kisah-kisah tersebut dituangkan dalam buku Petani Cerdas 4.0: Go Modern, Go Electrifying.

Wakil Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo menyampaikan bahwa konsep Electrifying Agriculture adalah perubahan gaya hidup para petani untuk berorientasi ke depan. Dengan demikian, sektor pertanian akan lebih maju, ekonomis, dan ramah lingkungan.

"Dalam buku ini, ada cerita keberhasilan, pengalaman, dan harapan petani dalam memanfaatkan teknologi. Semoga value dan semangat para petani Indonesia dalam Electrifying Agriculture bisa menyebar ke seluruh Indonesia," ujarnya dalam acara Bedah Buku Electrifying Agriculture: Petani Cerdas 4.0 Go Modern, Go Electrifying, seperti ditulis Jumat (1/10/2021).

Manfaat ini bukanlah isapan jempol belaka. Darmawan pun sudah merasakan sendiri manfaat dari program Electrifying Agriculture.

Ia mengisahkan pengalaman ibunya di Yogyakarta yang beralih menggunakan mesin penggilingan padi berbasis energi listrik. Sebelumnya, sang bunda mengandalkan mesin penggilingan padi diesel.

Sejak menggunakan mesin penggilingan padi listrik ini, produktivitasnya naik menjadi 5 ton per jam dari sebelumnya 7 ton per hari.

“Penghasilan ibu saya pun naik menjadi Rp 14 juta per bulan dari Rp 4,5 juta per bulan. Electrifying Agriculture ini betul-betul membantu petani,” kata Darmawan.

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Punya 124 Ribu Pelanggan Petani

Berkat Electrifying Agriculture PLN, Omzet Petani Buah Naga Naik Hingga 3 Kali Lipat
(Foto:Dok.PLN)

Direktur Niaga dan Manajemen PLN Bob Saril menyebutkan jumlah petani yang tercatat sebagai pelanggan Electrifying Agriculture ini mencapai 124 ribu petani di seluruh Indonesia.

Mayoritas petani telah beralih menggunakan pompa dan mesin penggilingan padi listrik, petani bawang merah mengadopsi teknologi perangkap hama berbasis lampu, petani kebun buah naga menggunakan rekayasa teknologi lampu (light trap), hingga peternak ayam yang menggunakan sistem kandang tertutup (closed house).

“PLN berpartisipasi aktif di progam ini untuk mengurangi biaya operasional dan meningkatkan produktivitas petani. Kedua hal ini akan memudahkan petani go digital untuk menjual produknya di marketplace,” jelas Bob.

Bob berharap program ini dapat mendukung pemerintah dalam menjaga ketahanan pangan nasional.

PLN siap memasok listrik yang andal ke lumbung pangan atau Food Estate yang telah dicanangkan Presiden Joko Widodo.

Sekretaris Jenderal Kementerian Pertanian Kasdi Subagyono mengapresiasi langkah PLN yang menggagas Electrifying Agriculture. Kasdi menyebutkan kolaborasi antara Kementerian Pertanian dan PLN di program ini merupakan salah satu dari lima misi Kementerian Pertanian untuk membangun pertanian modern. 

”Kerja sama kami dengan PLN adalah inovasi dan hasil kolaborasi yang sudah terbukti manfaatnya, seperti light trap perangkap hama dan irigasi listrik. Ke depannya, kami berharap PLN bisa menyediakan potensi energi yang ada di sentra pertanian, seperti energi matahari, air, dan lainnya yang bisa ditransformasikan menjadi energi listrik,” ucap Kasdi.

Ketua Duta Petani Milenial/Duta Petani Andalan Kementan Sandi Octa Susila menilai Electrifying Agriculture merupakan lompatan besar yang dilakukan PLN untuk mendukung sektor pertanian. Program ini berhasil meningkatkan produktivitas dan memangkas biaya operasional petani hingga 60 persen.

Pendiri UD Mitra Tani Parahyangan juga mengakui Electrifying Agriculture PLN telah membawa dampak positif terhadap kinerja agrobisnis yang dikelolanya itu. Sebab tanpa listrik, bisnis yang digelutinya tak mungkin berjalan.

"Program Electrifying Agriculture PLN telah membawa pertanian Indonesia semakin maju, mandiri dan modern. Para petani milenial harus tahu dan memiliki buku ini. Peran PLN besar sekali untuk mendukung sektor pertanian," terang dia.

Reporter: Shania

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya