Liputan6.com, Jakarta Nilai tukar rupiah pada Selasa pagi melemah. Pelemahan kurs rupiah dipicu kekhawatiran terhadap risiko volatilitas akibat percepatan tapering The Fed.
Dikutip dari Antara, Selasa (4/1/2021), rupiah bergerak melemah 25 poin atau 0,18 persen ke posisi 14.291 per dolar AS dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan sebelumnya 14.266 per dolar AS.
Baca Juga
"Perkembangan rupiah dalam beberapa hari ke depan kemungkinan akan lebih banyak dipengaruhi oleh sentimen global," kata analis pasar uang Bank Mandiri Rully Arya dikutip dari Antara, Selasa (4/1/2022).
Advertisement
Menurut Rully, kepercayaan terhadap prospek ekonomi global cukup baik, khususnya di negara-negara maju.
"Namun di sisi lain ada risiko volatilitas karena rencana pengurangan quantitative easing The Fed secara agresif pada bulan ini yang menyebabkan imbal hasil US treasury 10 tahun mengalami kenaikan," ujar Rully.
The Fed akan melakukan percepatan pemangkasan stimulus yang berjalan dan berencana akan mengakhirinya pada pertengahan 2022, serta bersiap menaikkan tingkat suku bunga acuannya.
Langkah itu dipandang perlu di tengah ancaman tingginya inflasi di AS yang akan menekan daya beli masyarakat yang baru kembali tertopang ekonominya dari keterpurukan wabah COVID-19.
"Meski dari dalam negeri kondisi masih cukup baik, namun lebih banyak dipengaruhi oleh sentimen global," kata Rully.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Prediksi Rupiah
Rully mengatakan rupiah hari ini akan bergerak melemah di kisaran Rp14.243 per dolar AS hingga Rp14.280 per dolar AS.
Pada Senin (3/1), rupiah ditutup melemah 3 poin atau 0,02 persen ke posisi Rp14.266 per dolar AS dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan sebelumnya Rp14.263 per dolar AS.
Advertisement