Rupiah Loyo terhadap Dolar AS Hari Ini Kamis 16 Januari 2025, Tembus Level Segini

Analis mata uang Doo Financial Futures Lukman Leong prediksi rupiah masih tertekan terhadap dolar Amerika Serikat (AS) meski Bank Indonesia (BI) telah memangkas suku bunga acuan.

oleh Agustina Melani diperbarui 16 Jan 2025, 11:10 WIB
Diterbitkan 16 Jan 2025, 11:10 WIB
Rupiah Loyo terhadap Dolar AS Hari Ini Kamis 16 Januari 2025, Tembus Level Segini
Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) lesu pada Kamis, (16/1/2025). Rupiah turun 39 poin atau 0,24 persen menjadi 16.365 per dolar AS dari sebelumnya 16.326 per dolar AS. (Liputan6.com/Angga Yuniar)... Selengkapnya

Liputan6.com, Jakarta - Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) lesu pada Kamis, (16/1/2025). Rupiah turun 39 poin atau 0,24 persen menjadi 16.365 per dolar AS dari sebelumnya 16.326 per dolar AS.

Mengutip Antara,  Analis mata uang Doo Financial Futures Lukman Leong prediksi rupiah masih tertekan terhadap dolar Amerika Serikat (AS) meski Bank Indonesia (BI) telah memangkas suku bunga acuan.

“Penurunan suku bunga membuat rupiah menjadi lebih kurang menarik bagi investor karena spread (perbedaan) imbal hasil rupiah terhadap dolar AS menjadi lebih kecil,” tutur dia kepada ANTARA di Jakarta, Kamis.

Rapat Dewan Gubernur (RDG) BI Januari 2025 pada Selasa, 14 Januari 2025 dan Rabu, 15 Januari 2025 memutuskan untuk menurunkan suku bunga acuan atau BI-Rate sebesar 25 basis points (bps) menjadi berada di level 5,75 persen.

Suku bunga deposit facility turun 25 bps menjadi di level 5 persen. Sedangkan suku bunga lending facility juga diputuskan untuk turun 25 bps menjadi di level 6,5 persen.

Data-data ekonomi AS yang membaik dalam rilis beberapa hari terakhir dan kekhawatiran terhadap kebijakan tarif dari Presiden AS Donald Trump dinilai masih memberikan sentimen pelemahan kurs rupiah.

Walaupun demikian, pelemahan akan terbatas mengingat dolar AS sendiri juga tertekan setelah rilis data inflasi konsumen yg sedikit lebih rendah dari perkiraan.

“Inflasi umum naik ke 2,9 persen yoy (year on year) sesuai dengan perkiraan. Namun, inflasi inti turun dari 3,3 persen menjadi 3,2 persen,” tutur Lukman.

Dia memprediksi, nilai tukar rupiah pada Kamis, 16 Januari 2025 berkisar Rp16.250-Rp16.375 per dolar AS.

Rupiah Cuma Melemah 1% di Awal 2025, Lebih Baik Dibanding Rupee hingga Bath

Tertekan, Rupiah Terjun ke Level Rp16.283 per Dolar AS
Aktivitas karyawan saat menunjukkan uang rupiah dan dolar AS di salah satu tempat penukaran mata uang asing di Jakarta, Senin (13/1/2025). (Liputan6.com/Angga Yuniar)... Selengkapnya

Sebelumnya, Bank Indonesia (BI) mengungkapkan bahwa nilai tukar rupiah terhadap dolar AS pada Januari 2025 (hingga 14 Januari 2025) hanya melemah sebesar 1,00% (ptp) dari level nilai tukar akhir 2024.

Gubernur BI Perry Warjiyo mengatakan, nilai tukar rupiah tetap terkendali di tengah ketidakpastian global yang tinggi, didukung oleh kebijakan stabilisasi Bank Indonesia.

Perkembangan nilai tukar rupiah terhadap Dolar AS juga relatif lebih baik dibandingkan dengan mata uang regional lainnya, yakni Rupee India 1,20%, Peso Filipina 1,33%, dan Baht Thailand 1,92%.

“Sebaliknya, nilai tukar Rupiah tercatat menguat terhadap mata uang kelompok negara maju di luar Dolar AS, dan stabil terhadap mata uang kelompok negara berkembang,” ungkap Perry, dalam konferensi pers RDG Januari 2025, Rabu (15/1/2025).

Dikatakannya, perkembangan tersebut sejalan dengan kebijakan stabilisasi BI serta didukung oleh aliran masuk modal asing yang masih berlanjut, imbal hasil instrumen keuangan domestik yang menarik, serta prospek ekonomi Indonesia yang tetap baik.

“Ke depan, nilai tukar Rupiah diprakirakan stabil didukung komitmen Bank Indonesia menjaga stabilitas nilai tukar Rupiah, imbal hasil yang menarik, inflasi yang rendah, dan prospek pertumbuhan ekonomi Indonesia yang tetap baik” jelas Perry.

Ia menambahkan, bahwa seluruh instrumen moneter akan terus dioptimalkan, termasuk penguatan strategi operasi moneter pro-market melalui optimalisasi instrumen SRBI, SVBI, dan SUVBI, untuk memperkuat efektivitas kebijakan dalam menarik aliran masuk investasi portofolio asing dan mendukung stabilitas nilai tukar rupiah.

 

Rupiah Menguat terhadap Dolar AS di Tengah Rencana Tarif Perdagangan Donald Trump

Tertekan, Rupiah Terjun ke Level Rp16.283 per Dolar AS
Selain rupiah, pada penutupan perdagangan, Senin (13/1/2025), Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berakhir di zona merah. (Liputan6.com/Angga Yuniar)... Selengkapnya

Sebelumnya, Rupiah menunjukkan penguatan terhadap dolar Amerika Serikat (AS) pada Selasa, 14 Januari 2025. Lalu bagaimana prediksi nilai tukar rupiah terhadap dolar AS pada Rabu, 15 Januari 2025?

Rupiah ditutup menguat 13 poin terhadap dolar Amerika Serikat (USD), setelah menguat 35 poin di level Rp 16.270 dari penutupan sebelumnya di level Rp 16.283. 

"Sedangkan untuk perdagangan besok, mata uang Rupiah fluktuatif namun ditutup melemah di rentang Rp 16.126–Rp 16.320,” ungkap Direktur PT. Laba Forexindo Berjangka, Ibrahim Assuaibi dalam keterangan di Jakarta, Selasa (14/1/2025).

Ibrahim menuturkan, pedagang berspekulasi tentang seberapa parah tarif perdagangan yang direncanakan Presiden Terpilih AS Donald Trump dan juga menunggu lebih banyak isyarat tentang suku bunga AS dari data inflasi utama yang akan dirilis minggu ini, dengan dolar tetap mendekati level tertinggi dua tahun untuk mengantisipasi data tersebut.

Selain itu, tim Donald Trump sedang mempersiapkan rencana untuk penerapan tarif perdagangan secara bertahap dalam beberapa bulan mendatang. Hal ini meskipun belum jelas apakah presiden terpilih AS itu akan menindaklanjuti rencana tersebut.

Tarif impor tersebut akan melibatkan kenaikan tarif antara 2% hingga 5% setiap bulan, dan bakal memberi Washington lebih banyak pengaruh dalam negosiasi perdagangan, sekaligus mencegah lonjakan inflasi yang tiba-tiba karena bea masuk.

"Namun, hal ini sebagian besar diimbangi oleh kekhawatiran bahwa tarif juga akan menjadi faktor inflasi yang lebih tinggi, sehingga suku bunga tetap bertahan lebih lama. Trump telah berjanji untuk mengenakan tarif impor yang tinggi sejak "hari pertama" menjabat sebagai presiden, dengan janji bea masuk sebesar 60% terhadap Tiongkok menjadi perhatian utama,” lanjut Ibrahim.

 

Data Ekonomi AS

Hiruk Pikuk Perjalanan Warga AS Sambut Libur Natal dan Tahun Baru
Seorang wanita berjalan ke konter tiket Southwest di Bandara Internasional Los Angeles, Los Angeles, Amerika Serikat, 19 Desember 2022. Liburan Natal dan Tahun Baru bagi sebagian warga Amerika Serikat dan Eropa tahun ini menghadirkan kekhawatiran karena tekanan ekonomi. (AP Photo/Jae C. Hong)... Selengkapnya

Data inflasi indeks harga konsumen AS pada Desember 2024 akan menjadi fokus pekan ini, yang akan dirilis pada Rabu, 15 Januari 2025. Data tersebut diharapkan dapat memberikan lebih banyak petunjuk tentang suku bunga. 

"Inflasi yang tinggi dan kekuatan di pasar tenaga kerja diharapkan dapat memberi Federal Reserve lebih banyak ruang untuk mempertahankan suku bunga tetap tinggi - tren yang menjadi pertanda buruk bagi aset yang tidak memberikan imbal hasil seperti emas dan logam lainnya,” tambah Ibrahim.

Infografis Efek Donald Trump Menang Pilpres AS ke Perekonomian Global
Infografis Efek Donald Trump Menang Pilpres AS ke Perekonomian Global. (Liputan6.com/Abdillah)... Selengkapnya
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya