Upah Buruh Tani Nasional Januari 2022 Naik 0,72 persen

Upah nominal buruh atau pekerja adalah rata-rata upah harian yang diterima buruh sebagai balas jasa pekerjaan yang telah dilakukan.

oleh Tira Santia diperbarui 15 Feb 2022, 13:30 WIB
Diterbitkan 15 Feb 2022, 13:30 WIB
20160704-Pupuk Padi-Karawang- Gempur M Surya
Petani memupuk tanaman padi di Karawang, Jawa Barat, Senin (4/7). Untuk mencapai target swasembada pangan 2016, pemerintah telah mengalokasikan anggaran sebesar Rp 20 triliun. (Liputan6.com/Gempur M Surya)

Liputan6.com, Jakarta - Upah nominal harian buruh tani nasional pada Januari 2022 naik sebesar 0,72 persen dibanding upah nominal buruh tani Desember 2021, yaitu dari Rp 57.180 menjadi Rp 57.595 per hari. Sementara itu, upah riil Petani mengalami kenaikan sebesar 0,28 persen.

Hal itu disampaikan Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS Setianto, dalam konferensi pers, Selasa (15/2/2022).

Di samping itu, “upah nominal harian buruh bangunan (tukang bukan mandor) pada Januari 2022 naik 0,38 persen dibanding Desember 2021, yaitu dari Rp 91.335 menjadi Rp 91.682 per hari. Sementara upah riil mengalami penurunan sebesar 0,18 persen,” kata Setianto.

Adapun upah nominal buruh atau pekerja adalah rata-rata upah harian yang diterima buruh sebagai balas jasa pekerjaan yang telah dilakukan.

Upah riil buruh atau pekerja menggambarkan daya beli dari pendapatan/upah yang diterima buruh/pekerja.

Upah riil buruh tani adalah perbandingan antara upah nominal buruh tani dengan indeks konsumsi rumah tangga perdesaan, sedangkan upah riil buruh bangunan adalah perbandingan upah nominal buruh bangunan terhadap indeks harga konsumen perkotaan.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Ekspor Impor

FOTO: Ekspor Impor Indonesia Merosot Akibat Pandemi COVID-19
Aktivitas bongkar muat kontainer di dermaga ekspor impor Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Rabu (5/8/2020). Menurut BPS, pandemi COVID-19 mengkibatkan impor barang dan jasa kontraksi -16,96 persen merosot dari kuartal II/2019 yang terkontraksi -6,84 persen yoy. (merdeka.com/Iqbal S. Nugroho)

Dalam kesempatan yang sama, Setianto juga menyampaikan, terkait nilai ekspor Indonesia Januari 2022 yang mencapai USD 19,16 miliar atau turun 14,29 persen dibanding ekspor Desember 2021 yang mencapai USD 22,36 miliar.

“Secara month to month ekspor kita turun dari USD 22,36 miliar menjadi USD 19,16 miliar atau turun sekitar 14,29 persen,” ujarnya.

Kemudian, BPS juga mencatat nilai impor Indonesia Januari 2022 mencapai USD 18,23 miliar atau turun 14,62 persen dibanding impor Desember 2021 yang mencapai USD 21,35 miliar.

“Untuk impor Januari 2022 lebih tinggi dibanding Januari tahun sebelumnya. Impor Januari 2022 sebesar USD 18,23 miliar,” imbuh Setianto.

Untuk rinciannya impor migas pada Desember 2021 mencapai USD 3,38 miliar turun sebesar 34 persen menjadi USD 2,23 miliar pada Januari 2022.

Lalu, untuk non migas dari USD 17,97 miliar pada Desember 2021, menjadi USD 16 miliar pada Januari 2022 atau turun 10,97 persen.

 

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya