Liputan6.com, Jakarta - Tak sedikit miliarder dunia yang memiliki rasa kepedulian dengan lingkungan dan tak melulu sibuk dengan pekerjaan atau bisnisnya. Seperti miliarder sekaligus investor asal Amerika Serikat, Carl Icahn ini.
Kali ini, dia mengkritik salah satu franchise makanan cepat saji besar dunia yakni McDonald's karena dianggap tidak memenuhi komitmen terhadap kesejahteraan hewan.
Baca Juga
Dilansir dari New York Post, Jumat (18/2/2022), Carl Icahn dilaporkan mendesak McDonald's untuk berhenti menjalankan bisnisnya dengan produsen daging yang menggunakan kandang kecil untuk menempatkan babi hamil.
Advertisement
Dengan dorongan dari putrinya yang merupakan seorang vegetarian, Icahn kerap aktif menyuarakan kesejahteraan hewan setelah terlibat dengan Humane Society, menurut The Wall Street Journal.
Organisasi nirlaba itu mengaku kesulitan membuat McDonald's berhenti berbisnis dengan perusahaan yang menggunakan kandang kecil yang ruangannya sangat terbatas sehingga induk babi yang hamil sulit bergerak.
Kelompok hak asasi hewan menganggap praktik tersebut tidak manusiawi di lingkungan peternakan.
Beberapa negara bagian di AS telah melarang peternak babi menggunakan kandang tersebut, dan produsen besar daging babi telah berjanji untuk menghentikan penggunaannya karena tekanan publik terhadap sektor peternakan.
Penjelasan McDonald's
Carl Icahn pun mengatakan dirinya berencana menawarkan kandidat alternatif untuk dewan direksi McDonald's untuk menangani kasus kandang yang tak layak di peternakan babi.
"Saya benar-benar merasa emosional tentang hewan-hewan ini dan penderitaan yang seharusnya tidak mereka alami," ujar Icahn, dikutip dari AFP.
"McDonald's hanya melakukan sedikit langkah tetapi tidak pernah berhasil," sebutnya.
Sementara itu, McDonald's mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa pihaknya telah berdialog aktif dengan Icahn tentang tujuannya untuk menciptakan rantai pasokan AS yang bebas dari kandang tak layak bagi seekor babi yang tengah hamil.
"Tantangan di seluruh industri bagi petani dan produsen — termasuk dampak wabah penyakit babi secara global, dan pandemi COVID-19 — telah menunda kemampuan produsen kami untuk memenuhi komitmen daging babi 2012 pada jadwal awal kami," demikian pernyataan McDonald's.
Advertisement